Headline

Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.

Fokus

Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.

Riset JAPFA Mampu Tingkatkan Produksi Pangan

(Ars/E-3)
31/7/2019 03:20
Riset JAPFA Mampu Tingkatkan Produksi Pangan
Peternak memberikan pakan pada ayam boiler( ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi)

LAHAN yang semakin sempit menjadi kendala serius bagi produksi pangan. Salah satu solusinya ialah melakukan riset yang dapat meningkatkan produksi pangan di lahan terbatas.

PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JAPFA), salah satu produsen pangan, telah memulai langkah itu dengan membangun dua fasilitas riset yang dinamai JAPFA Poultry Research Farm (JPRF) di Jawa Timur. Kedua fasilitas itu ialah kandang penelitian di Mojokerto dan fasilitas penelitian pakan (feed mills) di Sidoarjo.

Kandang penelitian yang berdiri di atas lahan 7 hektare digunakan untuk mengukur pertumbuhan dan kandungan gizi ayam, tingkat stres ayam akan suhu panas, kesesuaian pakan dan serapan nutrisi, hingga efektivitas dan produktivitas pemeliharaan ayam.

“Di pusat ini, kami melakukan berbagai penelitian dasar dan terapan untuk memajukan industri peternakan unggas di Tanah Air. Melalui rangkaian penelitian yang dilakukan, kami ingin menghadirkan teknologi peternakan terkini untuk mendukung terwujudnya kemandirian pangan Indonesia,” kata Head of Technology and Nutrition JAPFA Ferry Poernama saat Media Indonesia mengunjungi fasilitas itu, Kamis (25/7).

Salah satu kandang penelitian untuk ayam petelur dilengkapi pendingin ruangan (AC). “Penelitian kami, ayam yang kandangnya ber-AC ini produktivitasnya sangat tinggi,” ujar Ferry.

Fasilitas kedua yang khusus meneliti pakan, menurut Ferry, ditujukan menciptakan pakan yang sesuai kebutuhan ayam sehingga nutrisi yang diserap ayam lebih banyak. Selain itu, kandang dapat meminimalkan kotoran sehingga lebih ramah ­lingkungan.

Ferry mengatakan di dua lokasi penelitian itu JAPFA berkolaborasi dengan berbagai perguruan tinggi dan peneliti unggas dunia. JAPFA telah berkolaborasi dengan UGM, Universitas Brawijaya, Universitas Lampung, dan Universitas Syiah Kuala untuk memfasilitasi dunia pendidikan dengan sarana dan prasarana yang dapat menunjang ilmu dan teknologi seputar peternakan modern. (Ars/E-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya