Selasa 30 Juli 2019, 07:20 WIB

Dana Softbank Diharapkan Tutup Defisit Transaksi

Ata/Dro/X-6 | Ekonomi
Dana Softbank Diharapkan Tutup Defisit Transaksi

ANTARA/PUSPA PERWITASARI
Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, CEO Grab Anthony Tan (kiri), Founder dan CEO Softbank Masayoshi Son

 

SOFTBANK bakal menyuntikkan dana tambahan sebesar US$2 miliar atau setara Rp28 triliun ke Indonesia. Dana tersebut merupakan investasi Softbank untuk tiga tahun ke depan. Berkaitan dengan itu, Direktur Riset CORE Indonesia Pieter Abdullah Redjalam menuturkan bahwa dana segar yang masuk ke Indonesia tersebut diharapkan dapat memperbaiki defisit neraca transaksi berjalan (current account deficit/CAD) yang dialami Indonesia.

"Dana segar itu dampak utamanya di tengah kondisi neraca transaksi berjalan yang defisit, itu bisa nambal, karena harapan kita di neraca modal akan bisa menambal apa yang terjadi di CAD," kata Pieter kepada Media Indonesia, kemarin.

Pieter mengungkapkan dana segar yang masuk ke Indonesia lewat Grab tersebut menunjukkan prospek ekonomi digital di Indonesia dipandang positif. Ia bahkan menyebut potensi ekonomi digital di Indonesia dinilai lebih tinggi ketimbang di negara berkembang lainnya.

Softbank dilaporkan akan berinvestasi US$2 miliar di Indonesia. Hal itu disampaikan langsung CEO Softbank Masayoshi Son seusai bertemu Presiden Joko Widodo, kemarin.

"Kami telah menginvestasikan US$2 miliar di Indonesia. Kami akan menginvestasikan US$2 miliar lagi untuk investasi baru, dan teman saya, Menteri Luhut, meminta saya untuk menambah lebih banyak. Jadi, saya ingin berinvestasi lebih banyak lagi," ujar Masayoshi Son di Kompleks Istana Presiden, Jakarta.

Masayoshi mengatakan investasi itu bakal disuntikkan melalui Grab Indonesia. "Kami akan membangun kantor pusat kedua Grab di Indonesia dan menjadikannya unicorn kelima dan juga menginvestasikan US$2 miliar melalui Grab," tukasnya.

Pada kesempatan yang sama, Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Softbank berminat untuk mengucurkan investasi dalam mengembangkan kendaraan listrik dan sarana pendukungnya di Indonesia. "Jadi, ekosistem yang dibangun, dari pembangunan baterai litium, sepeda motornya, electric vehicle-nya, sampai ke station charging-nya."

Luhut memperkirakan pengembangan ekosistem itu selesai dalam tiga tahun. (Ata/Dro/X-6)

Baca Juga

Jasamarga

Libur Panjang, 482 Ribu Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

👤M. Ilham Ramadhan Avisena 🕔Sabtu 03 Juni 2023, 14:26 WIB
PT Jasa Marga (Persero) Tbk mencatat sebanyak 482.363 kendaraan meninggalkan wilayah Jabotabek saat libur panjang pekan...
Dok. MI

Membidik Peluang Pasar Obligasi di Akhir Siklus Kenaikan Suku Bunga

👤Fetry Wuryasti 🕔Sabtu 03 Juni 2023, 14:11 WIB
PANDANGAN terhadap pasar obligasi membaik seiring dengan berakhirnya siklus kenaikan suku bunga Bank Indonesia dan potensi kebijakan Fed...
ANTARA/Nova Wahyudi

Bank Data Perpajakan Solusi Optimalkan Penerimaan Negara

👤Media Indonesia 🕔Sabtu 03 Juni 2023, 14:05 WIB
Kehadiran SIN sudah tidak dapat lagi dihindari dalam rangka mendorong “rekonsiliasi nasional di bidang...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya