Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
DIDORONG perolehan laba yang melesat pada semester I 2019, PT Bank Tabungan Negara (persero) Tbk akan segera menerbitkan junior global bond sebesar US$300 juta pada semester II 2019.
“Kinerja kami pada semester pertama ini on track. Nanti pada semester dua, kami akan menerbitkan junior global bond sebagai amunisi untuk memacu bisnis di tahun depan,” tutur Direktur Utama Bank BTN Maryono di Jakarta, kemarin.
Maryono berharap, dengan penerbitan global bond beserta berbagai tambahan wholesale funding lainnya, rasio kecukupan modal (CAR) Bank BTN diproyeksikan berada di level 19,1% pada Desember 2019. Bank BTN pun bersiap memacu kredit pada tahun depan.
Pada semester I tahun ini BTN berhasil mencatatkan laba bersih Rp1,3 triliun atau 50% dari target Rp2,6 triliun pada akhir 2019. Maryono mengatakan pencapaian tersebut sudah sesuai dengan yang ditargetkan perseroan.
Dia pun meyakini pada akhir tahun nanti perseroan akan mencapai target laba bersih yang telah dibidik.
Adapun per Juni 2019 Bank BTN mencatatkan kenaikan kredit di level 18,78% secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi Rp251,04 triliun dari Rp211,35 trili-un pada periode yang sama tahun lalu.
Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan bahwa kredit industri perbankan hanya naik di level 9,92% yoy per Juni 2019.
“Pertumbuhan penyaluran kredit Bank BTN masih ditopang segmen kredit perumahan. Lini bisnis tersebut mencatatkan kenaikan di posisi 19,72% yoy menjadi Rp173,61 triliun,” ujarnya.
Segmen kredit perumahan ditopang melesatnya penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) subsidi menjadi Rp90,75 triliun pada Juni 2019 atau naik 27,55% yoy.
KPR nonsubsidi Bank BTN pun tercatat naik sebesar 13,08% yoy menjadi Rp74,39 triliun per Juni 2019.
Rekam jejak kinerja KPR tersebut sukses membuat Bank BTN tetap menjadi pemimpin pasar dengan pangsa KPR sebesar 39,56% per Maret 2019. Begitu juga di lini KPR subsidi, perseroan mendominasi kue pasar sebesar 92,43% per Maret 2019.
Pada lini bisnis komersial, Bank BTN mencatatkan peningkatan kredit sebesar 17,7% yoy dari Rp38,03 triliun menjadi Rp44,77 triliun per Juni 2019.
Peningkatan itu disumbang kenaikan kredit investasi yang melesat sebesar 88,99% yoy menjadi Rp7,28 triliun pada semester I 2019.
Untuk dana pihak ketiga (DPK), per Juni 2019 Bank BTN sukses menghimpun Rp234,89 triliun atau naik 15,89% yoy.
“OJK merekam kenaikan tersebut melesat jauh di atas kinerja penghimpunan DPK perbankan nasional yang hanya tumbuh di level 7,42% yoy per Juni 2019,” tandasnya.
Investasi positif
Secara terpisah, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengungkapkan aliran modal asing yang masuk ke Indonesia atau capital inflow masih menunjukkan perkembangan positif. Tercatat hingga Kamis (25/7) total modal asing yang masuk mencapai Rp192,5 triliun.
“Ini mengonfirmasi bahwa aliran modal asing masuk ke dalam portofolio investasi Indonesia masih terus positif, menunjukkan kepercayaan investor terhadap prospek ekonomi Indonesia, terhadap respons yang ditempuh oleh otoritas, baik pemerintah, BI, OJK, juga terkait imbal hasil yang menarik di Indonesia,” kata Perry di Jakarta, Jumat (26/7).
Perry membeberkan, dari jumlah tersebut, sebesar Rp119,3 triliun masuk ke surat berharga negara (SBN) dan Rp72,2 triliun masuk instrumen saham. (E-3)
Bank BTN Cabang Nusa Tenggara Timur (NTT) menargetkan pembangunan rumah bersubsidi untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) sebanyak 800 unit selama 2025.
Sepuluh developer ini mencatat kontribusi signifikan dengan total realisasi kredit mencapai Rp1,7 triliun, setara 50% dari total KPR Non Subsidi yang disalurkan BTN
Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu mengatakan pihaknya sangat serius untuk menyukseskan program perumahan nasional pemerintah.
Tahun ini, stok milik pengembang yang bekerja sama dengan BTN jika ditotal sudah mencapai 500 ribu unit lebih.
Dalam catatan BTN, saat ini terdapat lebih dari 38 ribu rumah yang sertifikatnya belum terselesaikan oleh developer. Rumah-rumah tersebut melibatkan 4.000 proyek.
BANK Tabungan Negara (BTN) menyusun skema pembiyaan kredit perumahan rakyat (KPR) bagi pekerja sektor informal. Seperti tukang cukur, ojek online, dan lainnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved