Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
PRODUSEN teh lokal mendesak pemerintah menaikkan bea masuk impor teh. Hal itu diperlukan untuk menjaga keberlangsungan produk dalam negeri.
Saat ini, bea masuk teh ke Indonesia hanya ditetapkan 20%. Tarif tersebut lebih rendah dibandingkan negara-negara produsen lain seperti Vietnam yang menetapkan hingga 50% dan India 114%.
Bea masuk teh yang rendah membuat produk dari luar negeri lebih mudah masuk. Terlebih, beberapa negara produsen lain berani menjual komoditas teh dengan harga lebih rendah dibandingkan yang diproduksi di dalam negeri.
Sebagian produsen minuman teh kemasan pun lebih memilih bahan baku teh asing.
"Teh itu murah dengan kelas kualitas rendah. Karena untuk produksi minuman kemasan tidak diperlukan teh dengan kualitas terbaik," ujar Ketua Dewan Teh Indonesia (DTI) Suharyo Husen kepada Media Indonesia, Rabu (24/7).
Baca juga: Produktivitas Teh Nasional belum Optimal
DTI mencatat, pada 2018, total impor teh mencapai 40 ribu ton dan 90% dari jumlah tersebut adalah produk dengan kualitas bawah. Menurutnya, bea masuk 40% adalah angka yang ideal untuk ditetapkan.
Kenaikan bea masuk yang diusulkan tidak melebihi angka yang ditetapkan Vietnam karena ada industri-industri tertentu yang masih sangat bergantung pada teh impor.
"Seperti perhotelan yang membutuhkan teh berkualitas tinggi. Sementara kita belum bisa penuhi dari dalam negeri,” tuturnya.
Terkait produksi, ia mengungkapkan pada 2018 para petani lokal mampu menghasilkan sekitar 140 ribu ton teh. Dari jumlah tersebut, 60% ditujukan untuk pasar impor dan sisanya untuk keperluan lokal.(OL-5)
Logo ini tidak hanya menjadi identitas visual, tetapi juga penanda penting bagi konsumen bahwa produk yang mereka beli berasal dari perkebunan teh dalam negeri,
Ilmuwan menyebut dua cangkir teh tanpa gula sehari mengurangi risiko penyakit tersebut hingga 21%. Namun, jika gula atau pemanis ditambahkan, manfaatnya akan hilang
TEH Butong, yang diproduksi dari unit Bah Butong milik PTPN IV Regional II, tampil pada National Tea Competition (NTC) 2025 yang digelar oleh Asosiasi Teh Indonesia (ATI)
SUB Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), PT Perkebunan Nusantara IV menyebut capaian komoditas non core (bukan inti) teh dan karet meraih laba positif untuk pertama kali sejak 1996.
Selain memberikan rasa yang nikmat dan efek menenangkan, teh dapat menjadi sekutu alami bagi penderita diabetes.
penderita diabetes tentu harus mempertimbangkan berbagai hal dalam memilih teh untuk dikonsumsi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved