Headline

PPATK sebut pemblokiran rekening dormant untuk lindungi nasabah.  

Fokus

Pendidikan kedokteran Indonesia harus beradaptasi dengan dinamika zaman.

Pemerintah Harus Mulai Fokus Garap Ekspor Jasa

Andhika Prasetyo
24/7/2019 13:15
Pemerintah Harus Mulai Fokus Garap Ekspor Jasa
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang Brodjonegoro(ANTARA/Galih Pradipta)

PEMERINTAH harus mulai memproyeksikan ekspor jasa dengan porsi yang lebih besar guna menopang neraca transaksi berjalan.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang Brodjonegoro mengungkapkan, selama ini, pemerintah masih terlalu fokus pada neraca perdagangan. Padahal, neraca jasa juga sama pentingnya karena memiliki potensi yang sangat besar.

"Ekspor itu tidak harus barang atau komoditas. Sudah saatnya kita bicara ekspor jasa," ujar Bambang melalui keterangan resmi, Rabu (24/7).

Salah satu negara yang telah sukses mengekspansi produk jasa ke berbagai belahan dunia adalah Korea Selatan dengan K-Popnya.

Menurut Bambang, K-Pop masuk ke profil industri ekspor di sektor jasa hiburan. Budaya K-Pop, baik film maupun musik, tidak hanya berkembang pesat di negara asalnya saja, tetapi juga ke negara-negara lain, termasuk Indonesia bahkan Amerika Serikat (AS).

Baca juga: Pemerintah Harus Genjot Investasi Industri

Untuk bisa mencontoh kesuksesan tersebut, tentu ada pekerjaan berat untuk segera dilakukan.

Salah satunya adalah dengan membangun daerah khusus untuk pengembangan ekonomi digital.

"Sektor jasa ke depan yang akan menjadi taruhan kita. Kluster ekonomi kreatif di Indonesia harus ada. Itu akan menjadi inkubator pengembangan jasa itu sendiri," katanya.

Di kesempatan berbeda, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengaku telah memantau perkembangan industri hiburan asal Korsel.

"Itu memang sesuatu yang tidak bisa dihindari. Ada satu ketika nanti, kultur kita, budaya kita, seni kita akan juga bisa dinikmati oleh masyarakat di berbagai negara," tuturnya.

Indonesia, menurutnya, jelas bisa melakukan hal serupa. Terlebih, pada 2025, lebih dari 50% populasi di Nusantara adalah penduduk dengan usia produktif yang sangat akrab dengan budaya pop. (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya