PRESIDEN Joko Widodo memastikan pemerintahannya akan menjalankan program pembangunan sesuai Nawa Cita mulai tahun depan. Alasannya, karena semua program dalam APBN Perubahan 2015 merupakan transisi antara program pemerintahan sebelumnya dan keinginan pemerintahan Jokowi-JK.
"Presiden memberi arahan supaya para menterinya memberikan program-program yang prorakyat. Untuk 2016 arahan presiden merupakan kesempatan untuk menunjukkan karakter pemerintahan Jokowi-JK dan sesuai Nawa Cita," kata Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto di Istana Negara Jakarta, kemarin. Dalam arahannya, lanjut Andi, Presiden menekankan agar program para menterinya betul-betul menunjukkan perubahan yang signifikan.
" Presidenti dak menginginkan perubah annya hanya mengikuti inflasi, misalnya inflasi 5%, anggaran ke seluruh kementerian naik 5%. Andi juga mengungkapkan Rencana Kerja Pemerintah 2016 yang meliputi sektor maritim, infrastruktur, energi, pangan, dan pariwisata masih menjadi prioritas.
Terkait dengan pagu indikatif, Andi mengatakan menteri keuangan secara garis besar sudah mengungkapkan, misalnya pendapatan negara sekitar Rp1.900 triliun, pengeluaran Rp2.000 triliun lebih, dana transfer daerah lebih besar, anggaran pendi dikan masih di atas 20% dan anggaran Kementerian Kesehatan untuk pertama ka linya sesuai dengan UU-nya, yakni 5% dari pengeluaran negara.
Selain itu, Andi juga mengisyaratkan bahwa Jokowi menginginkan adanya perbaikan komunikasi sekaligus pasokan informasi yang tepat dari para pembantunya tentang isu strategis. Hal itu diharapkan bisa tersampaikan dengan baik kepada publik.
"Arahan dari Presiden, narasi komunikasi antara Presiden, Istana, dan menteri-menteri itu yang diperbaiki. Jadi ada komunikasi yang sifatnya lintas kementerian, sis tematis, integratif, dengan perencanaan agar narasi presiden kepada publik tepat sasaran," tutur Andi, seusai sidang kabinet paripurna, di Istana Negara, Jakarta, kemarin.
"Presiden memberi arahan supaya para menterinya memberikan program-program yang prorakyat. Untuk 2016 arahan presiden merupakan kesempatan untuk menunjukkan karakter pemerintahan Jokowi-JK dan sesuai Nawa Cita," kata Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto di Istana Negara Jakarta, kemarin. Dalam arahannya, lanjut Andi, Presiden menekankan agar program para menterinya betul-betul menunjukkan perubahan yang signifikan.
" Presidenti dak menginginkan perubah annya hanya mengikuti inflasi, misalnya inflasi 5%, anggaran ke seluruh kementerian naik 5%. Andi juga mengungkapkan Rencana Kerja Pemerintah 2016 yang meliputi sektor maritim, infrastruktur, energi, pangan, dan pariwisata masih menjadi prioritas.
Terkait dengan pagu indikatif, Andi mengatakan menteri keuangan secara garis besar sudah mengungkapkan, misalnya pendapatan negara sekitar Rp1.900 triliun, pengeluaran Rp2.000 triliun lebih, dana transfer daerah lebih besar, anggaran pendi dikan masih di atas 20% dan anggaran Kementerian Kesehatan untuk pertama ka linya sesuai dengan UU-nya, yakni 5% dari pengeluaran negara.
Selain itu, Andi juga mengisyaratkan bahwa Jokowi menginginkan adanya perbaikan komunikasi sekaligus pasokan informasi yang tepat dari para pembantunya tentang isu strategis. Hal itu diharapkan bisa tersampaikan dengan baik kepada publik.
"Arahan dari Presiden, narasi komunikasi antara Presiden, Istana, dan menteri-menteri itu yang diperbaiki. Jadi ada komunikasi yang sifatnya lintas kementerian, sis tematis, integratif, dengan perencanaan agar narasi presiden kepada publik tepat sasaran," tutur Andi, seusai sidang kabinet paripurna, di Istana Negara, Jakarta, kemarin.