Headline

Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan

Fokus

Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah

Martha Tilaar Foundation Bergabung dengan Intercolor Indonesia

Fetry Wuryasti
20/7/2019 08:00
Martha Tilaar Foundation Bergabung dengan Intercolor Indonesia
Kilala Tilaar dan para anggota intercolor saat membahas penentuan warna di intercolor congress di Orlando(Dok Martha Tilaar)

SEJUMLAH industri, seperti tekstil, otomotif, desain interior, dan kosmetik selalu menunggu tren warna dunia untuk menjadi inspirasi inovasi terbaru mereka.

Panduan tren warna untuk dua tahun mendatang secara resmi diumumkan Intercolor sebagai lembaga nonprofit dunia sebanyak dua kali dalam setahun, tepatnya pada musim semi/panas dan musim dingin/gugur.

Hasil dari penentuan tiga warna untuk setiap musim oleh Intercolor selalu dijadikan referensi berbagai negara, termasuk Indonesia. Ini dapat dimaklumi karena organisasi paling berpengaruh di dunia dalam bidang itu merupakan platform yang diinisiasi pakar warna internasional.

Dibentuk pada 1963, lembaga independen itu beranggotakan kelompok ahli warna dari berbagai disiplin. Mereka mewakili asosiasi nasional dan konsultan yang bekerja untuk pemain global dalam industri kosmetik, otomotif, tekstil, fesyen, dan desain produk.

Tiap warna yang mereka umumkan akan dipakai pada musim di dua tahun mendatang. Ini disebabkan perlu juga kesiapan para perusahaan pigmen warna.

Kini, Indonesia pun bisa ikut menentukan tren warna dunia karena sejak November 2018, Indonesia resmi bergabung dalam Intercolor.

Indonesia diwakili Martha Tilaar Innovation Centre (MTIC) yang membawa nama Martha Tilaar Foundation diterima menjadi anggota Intercolor ke-17. MTIC yang dipimpin Kilala Tilaar sebagai Corporate Creative Innovation Director berhasil menyakinkan para anggota Intercolor yang berasal dari Amerika Serikat, Prancis, Jepang, Korea, Tiongkok, Swiss, Inggris, Finlandia, Spanyol, Portugal, Italia, Hongaria, Thailand, Jerman, Turki, dan Denmark.

Indonesia memiliki jumlah penduduk sangat besar, yaitu 270 juta orang dan tingkat keanekaragaman tinggi mencakup 17.508 pulau, 300 suku bangsa, dan 748 bahasa. Tentu saja, kata Kilala, Indonesia memiliki sumber daya alam luar biasa yang dapat menjadi sumber inspirasi sangat kaya bagi tren warna dunia.

Inovasi, Kreativitas dan Konsistensi
Mereka memberikan apresiasi terhadap konsistensi Martha Tilaar Group selama 49 tahun mengangkat ragam warna Indonesia berdasarkan alam dan budaya. “Selain itu, yang membuat mereka tertarik bahwa bisnis kami tanggap terhadap kelangsungan lingkungan dan masyarakat luas,” ungkap Kilala Tilaar saat ditemui di kantornya, Bekasi, Jawa Barat, Jumat (12/7).

Dengan masuknya Indonesia ke organisasi Intercolor, hal tersebut akan memiliki dampak positif  bagi perkembangan industri kosmetik Indonesia. Nanti melalui MTIC, energi Indonesia dituangkan dalam bentuk warna-warni yang akan diusulkan ke Intercolor.

“Ini merupakan prestasi dan kebanggaan tersendiri bagi Martha Tilaar Group dan Indonesia yang semakin dikenal. Kami akan memperkenalkan banyak budaya dan sumber daya alam Indonesia yang dapat dijadikan inspirasi bagi warna dunia,” ujar pria yang akrab disapa Kiki.

Dalam proses penentuan tren warna dunia, tiap negara mengajukan sekitar 3-4 mood board pengembangan ide sebagai tema turunan dari tema besar yang ditentukan Intercolor melalui kongres.

Bekerja sama dengan mahasiswa Desain Komunikasi Visual (DKV) ITB, MTIC mengangkat tema tentang kelangsungan alam berjudul A day in 2030. Pertama, digambarkan Indonesia memiliki alam yang luar biasa, tapi masyarakat sering lupa merawatnya.

Akibat pembalakan hutan dan polusi, dibayangkan pada 2030 semua dunia tenggelam dan manusia tinggal di bawah laut dengan teknologi tinggi. Perspektif kedua, masyarakat dunia digambarkan tinggal di gua karena udara sudah mulai beracun.

Pada mood board ketiga, ditunjukkan semakin semangat manusia menjaga bumi, keberlangsungan alam terwujud. “Tiap ide itu harus berdasarkan riset yang kuat, trend update, dan brainstorming untuk bisa dipresentasikan ke kongres. Indonesia untuk spring/summer 2021 mengajukan tiga mood board, yaitu seavilization, civilandzation, dan Ohh-La-Land dari upaya merawat alam,” cerita Kiki.

Di kongres Intercolor, semua mood board tiap-tiap negara akan diulas semua anggota. Tiap presentator akan memberikan penjelasan dari mood board tersebut. Semua akan dicocokkan dan dibuat suatu konsensus bersama mengenai hasil tren warna. Umumnya akan terdapat tiga warna yang dipilih berdasarkan kesamaan antarnegara.

Hasilnya, tren warna itu yang akan disosialisasikan untuk dipakai sebagai acuan di setiap industri terkait. Tiap negara akan menyesuaikan warna yang ditentukan dengan turunannya.

“Dengan keterlibatan MTIC pada Intercolor dalam penentuan tren warna 2020, kami berharap bisa menjadi ajang pembuktian diri kepada dunia tentang kekayaan bangsa yang beragam melalui warna-warna yang menginspirasi secara global. Di dalam negeri pun kami akan merangkul Persatuan Perusahaan Kosmetika Indonesia (Perkosmi) untuk bisa bersama membangun tren warna berkolaborasi menggali warna Indonesia untuk menjadi inspirasi dunia,” tutup Kiki. (S3-25)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya