Headline

Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.

Fokus

Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.

Pemerintah Setujui Revisi Pengembangan Blok Masela

Akmal Fauzi
16/7/2019 20:05
Pemerintah Setujui Revisi Pengembangan Blok Masela
Menteri ESDM Ignasius Jonan dan Menteri Ekonomi Hiroshige Seko menyaksikan head of agreement/HoA) Blok Masela(Dok MI)

INPEX Corporation (Inpex) melalui anak perusahaannya, Inpex Masela resmi mendapatkan persetujuan dari pemerintah Indonesia terkait revisi rencana pengembangan atau plan of development (PoD) LNG Abadi Blok Masela di Kepulauan Tanimbar, Provinsi Maluku.

Revisi tersebut telah diajukan Inpex kepada pemerintah pada 20 Juni 2019 lalu. Selain menyetujui revisi PoD, pemerintah juga sepakat untuk mengalokasikan tambahan waktu tujuh tahun dan perpanjangan 20 tahun untuk kontrak kerja sama (KKS) Blok Masela hingga 2055.

Persetujuan pemerintah itu diberitahukan kepada delegasi Inpex sekaligus dilaporkan kepada Presdien Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (16/7).

Delegasi Inpex dipimpin oleh President/CEO Inpex Corporation Takayuki Ueda, sedangkan pihak pemerintah diwakili Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan serta Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto.

"Kami melaporkan kepada Bapak Presiden bahwa persetujuan pemerintah terhadap pembangunan Blok Masela juga sudah diberikan. Jadi kami lapor dan kami serahkan persetujuannya di depan Bapak Presiden," ujar Jonan seusai pertemuan.

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan Presiden Jokowi menyambut gembira kerja keras kedua belah pihak sehingga proses negosiasi yang alot bisa diselesaikan. Investasi yang bernilai besar itu, kata Presiden, akan sangat berarti untuk Indonesia.

"Diharapkan Inpex akan komit dengan apa yang sudah tertuang di PoD dan apa yang dipersyaratkan dalam persetujuan Menteri ESDM pada PoD itu," lanjut Dwi.

Selain menyampaikan harapannya tersebut, Presiden juga ingin agar Inpex bisa memaksimalkan konten lokal dalam mengelola Blok Masela. Tak hanya itu, Kepala Negara juga berharap tenaga kerja lokal bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin.

"Jadi nanti ada training-training untuk bisa meningkatkan kapabilitas dari SDM setempat," tutur Dwi.

Untuk diketahui, revisi PoD yang dilaporkan kepada Presiden Jokowi ini merupakan tindak lanjut dari penandatanganan Head of Agreement (HoA) oleh SKK Migas dan Inpex pada 16 Juni 2019 lalu di Tokyo, Jepang.

Langkah selanjutnya dalam pengembangan Blok Masela ini adalah Final Investment Decision (FID). FID diperkirakan memakan waktu 2-3 tahun. Setelah itu ada tahap engineering, procurement, construction, and installation (EPCI) yang membutuhkan waktu 4-5 tahun. Setelah semua tahapan selesai, diperkirakan proses produksi akan dilakukan pada 2027. (Aiw/X-12)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ahmad Punto
Berita Lainnya