Headline
DPR setujui surpres pemberian amnesti dan abolisi.
DPR setujui surpres pemberian amnesti dan abolisi.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
KEMENTERIAN Perdagangan terus berupaya meningkatkan kinerja ekspor ke pasar-pasar yang selama ini belum tergarap maksimal, salah satunya kasawan Pasifik.
Misi dagang pun dilakukan ke Selandia Baru dengan membawa serta 30 pelaku usaha yang bergerak di sektor makanan dan minuman, fesyen, tekstil, jasa tenaga kerja terampil, furnitur, produk kecantikan, agrikultur, niaga elektronik, telekomunikasi, infrastruktur, percetakan, pariwisata, semen, industri strategis, batu bara, pariwisata dan perhotelan, ban mobil, otomotif, energi, pertambangan, pupuk serta jasa keuangan.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Arlinda mengatakan kegiatan itu menjadi peluang bagi pengusaha Tanah Air untuk membangun jejaring bisnis di luar negeri.
"Mereka dapat bertemu dengan banyak pembeli potensial dan memperoleh peluang kerja sama," ujar Arlinda melalui keterangan resmi, Jumat (12/7).
Baca juga: DPR Dukung Penguatan Diplomasi Indonesia Kawasan Pasifik
Kegiatan misi dagang ke Selandia Baru juga dirangkai dengan pameran The 1st Pasific Exposition pada 12-14 Juli 2019. Ajang itu merupakan pameran pariwisata, perdagangan, investasi dan budaya yang diikuti 50 perusahaan dari 20 negara di wilayah Pasifik.
"The 1st Pasific Exposition merupakan inisiasi Kedutaan Besar RI Wellington, Selandia Baru. Melalui kegiatan ini, diharapkan peran Indonesia sebagai bagian dari wilayah Pasifik dapat semakin besar. Kita tidak bisa pungkiri sepertiga wilayah Indonesia yang terletak di Samudra Pasifik. Itu menjadikan kawasan ini sebagai keluarga bagi Indonesia,” terang Arlinda.
Dengan berbagai kegiatan tersebut, ia optimistis arus lalu lintas orang, barang dan jasa serta konektivitas dari Indonesia Timur ke kawasan Pasifik dapat semakin masif sehingga mendongkrak kinerja ekspor.
Berdasarkan data Kemendag, total perdagangan antara Indonesia dengan negara-negara kawasan Pasifik pada 2018 tercatat sebesar US$10,67 miliar. Angka itu tumbuh 3,05% dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar US$10,37 miliar.
Produk ekspor utama ke kawasan Pasifik adalah komponen elektronik, kelapa sawit, ban dan tembakau. Adapun, Indonesia banyak mendatangkan barang berupa batu bara bitumen, produk peternakan, gandum, konsentrat bijih besi dan gula mentah.(OL-5)
perluasan kesempatan kerja ke luar negeri amat penting. Namun, pendekatan pemerintah seharusnya lebih manusiawi dan berkeadilan.
Pelepasan ekspor ini merupakan bagian dari strategi nasional untuk memperkuat ekonomi biru melalui integrasi digital, keberlanjutan, dan kolaborasi lintas sektor.
Jumlah ekspor gula kelapa kristal atau gula semut sebanyak 18,5 ton senilai US$35 ribu
MENTERI Perdagangan (Mendag) Budi Santoso memantau harga dan pasokan barang kebutuhan pokok (bapok) di Pasar Kebon Kembang, Bogor, Jawa Barat pada Rabu, (26/3).
KEMENTERIAN Perdagangan (Kemendag) mendukung peningkatan volume dan nilai ekspor produk sarang burung walet Indonesia ke Tiongkok.
Kemendag mengimbau para pelaku usaha pengemas (repacker) minyak goreng Minyakita untuk mematuhi ketentuan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved