Headline

Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.

Industri Otomotif Korsel Siap Berproduksi di Indonesia

Nur/E-3)
30/6/2019 23:20
Industri Otomotif Korsel Siap Berproduksi di Indonesia
Polisi berjalan melewati logo motor Hyundai yang ditampilkan di depan kantor pusatnya di Seoul.(Jung Yeon-je / AFP)

PRODUSEN otomotif asal ­Korea Selatan, Hyundai Motor Company (HMC), akan segera mereali­sasikan investasi di Indonesia. Hal itu ­disampaikan dalam pertemuan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dengan Executive Vice President HMC Park Hong Jae di Seoul, Korsel, pekan lalu.

“Mereka akan mulai produksi pada 2021 dengan kapasitas 70.000 hingga 250.000 unit per tahun,” kata Airlangga melalui rilisnya, Minggu (30/6).

Jenis kendaraan yang akan digarap di Indonesia antara lain SUV, MPV, hatchback, dan sedan. Hyundai, menurut Airlangga, menargetkan 47% produksi untuk pasar domestik dan 53% untuk ekspor.

Sebagai informasi, pabrik Hyundai di Indonesia yang lokasinya belum dikonfirmasi itu bakal mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 3.500 orang. Indonesia dinilai akan jadi basis produksi mereka untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik dan ekspor.

Airlangga melanjutkan pada prinsipnya pemerintah mendukung rencana investasi baru tersebut dengan fasilitas fiskal yang sudah tersedia.

Sebelumnya, Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika Kemenperin Harjanto mengatakan, sejak awal Januari 2018 Hyundai telah mengungkapkan rencana untuk membangun pabrik di kawasan ASEAN dan Indonesia sebagai pilihan lokasinya.

“Apalagi Indonesia memiliki bahan baku bijih nikel yang bisa digunakan untuk produksi baterai litium-ion sebagai komponen penting kendaraan listrik,” ungkapnya.

Menteri Perdagangan, Industri, dan Energi Korea Selatan Sung Yun Mo menambahkan penguatan kerja sama Indonesia dan Korsel meliputi banyak sektor industri. Tak hanya industri baja dan kimia, tapi juga akan menyasar ke sektor industri otomotif. Bahkan, investasi itu dinilai penting karena dapat memperdalam struktur manufaktur dan meningkatkan daya saing industri di Indonesia.

“Kerja sama otomotif juga membuka kesempatan untuk penyedia komponen, dan ini bisa memperkuat juga industri kecil menengah di Indonesia,” tutupnya. (Nur/E-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya