Headline

Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

Tutupi Defisit Neraca Dagang dengan Dorong Ekspor

Andhika Prasetyo
26/6/2019 16:40
Tutupi Defisit Neraca Dagang dengan Dorong Ekspor
Aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta(ANTARA)

INDONESIA harus bisa mengidentifikasi potensi perdagangan apa saja yang bisa dilakukan kerja sama dengan Argentina. Hal tersebut perlu dilakukan guna menyeimbangkan neraca perdagangan antara kedua negara.

Pada 2018, nilai perdagangaan Indonesia-Argentina tercatat sebesar US$1,7 miliar dengan kondisi surplus pada negara mitra. "Sebagai negara besar tentu kita punya kemampuan. Cara menyeimbangkan itu bukan dengan mengurangi impor tapi dengan mendorong ekspor lebih besar lagi," ujar Direktur Perdagangan Bilateral Direktorat Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kemendag, Ni Made Ayu Marthini, di Jakarta, Rabu (26/6).

Baca juga: 10 Universitas Terbaik Dunia 2020

Selama ini, para pelaku usaha Tanah Air banyak mengimpor bungkil yang memang tidak diproduksi di dalam negeri. Komoditas itu digunakan untuk keperluan bahan baku pakan ternak. Untuk bisa menutupi itu, Indonesia bisa berbalik mengirim berbagai kebutuhan yang tidak dibuat tapi dibutuhkan Argentina.

"Mereka itu bukan penghasil garmen, sepatu tapi mereka pasti butuh. Nah, kita lihat, apa sekarang ekspor ke sana sudah maksimal," ucapnya.

Selain itu, Negeri Tango juga merupakan pasar yang potensial untuk produk-produk otomotif dan suku cadang. "Mereka tidak punya industri otomotif dan suku cadang. Sementara kita sudah menjadi global supply chain. Itu yang bisa kita kirim ke sana," tutur Ni Made.

Pada intinya, untuk menyeimbangkan neraca perdagangan, langkah yang mesti ditempuh bukanlah menutup diri dari pasar dunia melainkan mendorong produktivitas dan daya saing agar produk-produk lokal bisa lebih banyak diekspor ke berbagai negara.

Pada 2021, kedua negara menargetkan nilai perdagangan mencapai US$3,4 miliar, tumbuh dua kali lipat dari realisasi 2018. (OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya