Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
PEREKONOMIAN Indonesia masih mampu tumbuh secara konsisten di tengah konflik perang dagang dan gejolak politik dunia. Tercatat, pada 2015, pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya sebesar 4,88%.
Setahun berselang, tumbuh menjadi 5,03% dan kembali merangkak naik ke angka 5,07% di 2017. Hingga di 2018, pertumbuhan ekonomi mencapai 5,17%.
Walaupun kenaikan yang terjadi tidak cepat dan signifikan, itu menunjukkan kondisi ekonomi yang baik ketimbang negara-negara berkembang di Asia lainnya.
"Walaupun dalam tekanan, kita masih bisa tumbuh konsisten," ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution di Gedung Parlemen, Jakarta, Selasa (25/6).
Baca juga: Neraca Perdagangan RI di Mei 2019 Surplus US$0,21 M
Tidak hanya pertumbuhan ekonomi, indikator-indikator sosial juga menunjukkan hasil yang baik. Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi sepanjang 2018 sebesar 3,13%, lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya yang menyentuh 3,61%.
Tingkat kemiskinan juga terus turun hingga hanya satu digit yakni 9,66% pada akhir tahun lalu. Dengan anggaran yang terbatas, Darmin menilai seluruh capaian itu sudah sangat baik dan akan dilanjutkan di masa mendatang.
Dengan mengalihkan prioritas dari pembangunan infrastruktur ke pembangunan sumber daya manusia, ia optimistis pertumbuhan ekonomi dan indikator lainnya akan terus berada pada jalur yang tepat.
"Kalau dua program ini dipadukan kita bisa harapkan pertumbuhan ekonomi yang makin baik lagi ke depan," tandasnya.(OL-5)
EFEKTIVITAS Bantuan Subsidi Upah (BSU) sebagai instrumen peningkatan daya beli masyarakat kembali dipertanyakan. Sebab program tersebut tidak memberikan kontribusi signifikan.
PEMERINTAH didorong untuk bisa mengakselerasi belanja negara untuk mendukung perekonomian di dalam negeri.
PERCEPATAN pembentukan Koperasi Desa/ Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih menunjukkan progres yang signifikan. Hingga Jumat (13/6), sebanyak 79.882 unit atau 96% dari target 80.000
DPRD DKI Jakarta merespons rencana pemerintah yang membuka peluang bagi instansi pemerintahan menggelar rapat di hotel.
Ekonom Bright Institute Awalil Rizky menilai inflasi yang rendah hingga terjadinya deflasi berulang merupakan indikasi negatif bagi perekonomian Indonesia.
Pada moda kereta api, diskon yang diberikan sebesar 30% untuk sebanyak 3.522.464 tempat duduk atau sebesar Rp300 miliar. Untuk angkutan udara PPN ditanggung pemerintah
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved