Headline
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PT Berlina Tbk, perusahaan yang bergerak pada sektor produksi kemasan berbahan dasar plastik, membukukan penjualan Rp1,32 triliun pada 2018 atau naik 1% dari capaian tahun sebelumnya.
Dengan hasil itu, kerugian setelah pajak perusahaan dapat terus ditekan dari Rp178,2 miliar di 2017 menjadi Rp23,7 miliar pada tahun lalu.
Kerugian komprehensif tahun berjalan yang sebelumnya tercatat Rp170,6 miliar juga berbalik menjadi laba komprehensif sebesar Rp274 miliar.
Presiden Direktur Berlina Yerry Goei menjelaskan, pada 2017 perusahaan menanggung kerugian karena insiden kebakaran yang menghancurkan hampir 80% bangunan pabrik di Jababeka, Cikarang, Jawa Barat.
“Jadi, harus dipahami kenapa kami mengalami kerugian. Ketika dihadapkan pada masalah, kami tetap berupaya memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh klien. Tidak boleh ada pelayanan terganggu,” jelas Yerry di Jakarta, Jumat (21/6).
Akhirnya, seluruh proses produksi dialihkan ke tujuh pabrik lain yang memakan biaya amat tinggi. Namun, kabar baiknya, perusahaan-perusahaan mitra tidak terkena dampak karena Berlina tetap mampu menjaga kinerja operasional.
“Itu juga yang jadi fokus kami tahun lalu. Kami berupaya membuktikan kepada pelanggan bahwa kinerja ka-mi sama sekali tidak terganggu walaupun ada persoalan cukup serius,” tuturnya.
Kinerja itu terus ditingkatkan tahun ini. Pada 2019, perusahaan telah menyiapkan belanja modal sebesar Rp130 miliar untuk melanjutkan pembangunan tiga pabrik.
“Ada tiga proyek besar. Dua pabrik senilai Rp50 miliar dan Rp35 miliar dibangun untuk memproduksi kemasan produk-produk Danone, salah satunya galon. Ada juga untuk farmasi sebesar Rp35 miliar,” ujar Yerry.
Adapun sisa belanja modal Rp10 miliar akan dialokasikan untuk keperluan proyek kemasan pelumas dan biskuit. Untuk memenuhi belanja mo-dal sebanyak 80% dana masih disuplai perbankan.
“Kami optimistis industri kemasan plastik masih dapat tumbuh di atas 10% dengan peningkatan konsumsi barang primer dan sekunder,” pungkas dia. (Pra/E-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved