Diburu Investor, Saham BOLA Melesat hingga 69,14%

Ata/E-3
18/6/2019 07:00
Diburu Investor, Saham BOLA Melesat hingga 69,14%
Pengelola klub sepak bola profesional Bali United melepas sebanyak 2 miliar saham atau setara dengan 33,33% saham.(MI/GINO F HADI)

PT Bali Bintang Sejahtera Tbk sebagai perusahaan yang memiliki dan mengelola klub sepak bola profesional Liga 1 Bali United resmi menjadi perusahaan publik ke-632 yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dengan demikian, Bali United menjadi klub sepak bola pertama di Asia Tenggara yang go public.

Diperdagangkan dengan kode saham BOLA, perseroan melepas sebanyak 2 miliar saham atau setara dengan 33,33% saham pada harga penawaran perdana yang ditetapkan sebesar Rp175 per saham. Dari aksi IPO tersebut, Bali United berhasil menghimpun dana sebesar Rp350 miliar.

Selama masa penawaran umum perdana saham pada 10-12 Juni 2019 di Denpasar, Bali, saham BOLA banyak diminati. Peminat bukan hanya datang dari kalangan investor pasar modal, melainkan juga dari suporter Bali United.

Pada pencatatan perdananya, saham BOLA langsung terkena auto reject atas (ARA) karena harga saham­nya melejit 69,14% menjadi Rp296 per saham.

Selain itu, pada masa penawaran, terjadi kelebihan permintaan sampai kurang lebih 110 kali dari porsi penjatahan terpusat (pooling) saham yang ditawarkan kepada masyarakat. Diketahui pula, komposisi investor ritel pemegang saham BOLA, yakni sebanyak 41% dan investor institusi sebanyak 59%.

CEO Bali United Yabes Tanuri mengatakan perolehan dana dari IPO itu akan digunakan perseroan untuk investasi, memperkuat struktur permodalan di entitas anak usaha dan sisanya digunakan untuk modal kerja.

Dengan dilepasnya saham Bali United untuk umum, juga akan semakin banyak pihak yang bisa mendukung tercapainya visi dan misi Bali United untuk meraih sukses yang berkelanjutan dengan terus berinovasi baik di bidang sepak bola maupun industri olahraga dan hiburan secara luas.

“Tentu saja juga termasuk para suporter yang kali ini dapat berpe­ran lebih aktif dalam memperbesar dampak Bali United untuk mencapai tujuannya,” kata Yabes dalam keterangan tertulisnya, kemarin.

Plt Ketua Umum PSSI Iwan Budianto menyambut positif langkah klub Bali United. Menurut dia, hal tersebut menjadi sinyal bahwa industri sepak bola Indonesia semakin berkembang dan maju.

Direktur Utama PT Kresna Sekuritas Octavianus Budianto menyatakan langkah IPO itu amat menarik karena sektor industri sektor sepak bola memiliki potensi besar dari suporter fanatik dan jumlah penduduk Indonesia yang besar. (Ata/E-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya