Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
PERANG dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok belum juga berakhir. Kedua negara belum ada tanda-tanda akan mengakhiri perselisihan.
Seperti dilaporkan The Economist, perang dagang kedua negara telah membawa kerugian dan berdampak buruk sangat signifikan terhadap ekonomi dunia. Namun negara-negara Asia disebut akan meraup keuntungan dari perang dagang tersebut.
Dari hasil riset yang ditulis oleh The Economist Intelligence Unit, divisi analisis dari The Economist Group, perusahaan yang menerbitkan koran The Economist menyebutkan akibat perang dagang ini, kedua negara telah memasang tarif senilai US$360 miliar untuk seluruh barang dagangan di antara kedua negara.
Pada awal 2019, kedua negara sudah memulai memberlakukan tarif terhadap produk-produk dagang berasal dari AS dan Tiongkok. Dengan mendistorsi arus perdagangan global, konflik akan mendorong produksi ke lokasi yang lebih mahal, menaikkan harga dan mengurangi efisiensi. Harga akhir produk akan lebih tinggi dari yang seharusnya sehingga memicu inflasi. Dan berpotensi memaksa pengetatan kebijakan moneter lebih cepat di banyak pasar.
Arus perdagangan global juga akan melambat terutama jangka pendek akibat ketegangan antara AS dan Tiongkok. Hal ini juga menyurutkan kepercayaan investor untuk berinvestasi. Dampak terbesar akan terasa di AS dan Tiongkok. Dalam perang dagang ini, tentu ada yang menjadi pemenang dan pecundang., Para importir di kedua negara akan semakin berkurang. Akibatnya kedua negara besar tersebut akan mencari pemasok alrternatif. Peluang baru akan terbuka sebagai eksportir di pasar pihak ketiga.
Beberapa penerima manfaat akan berada di negara-negara seperti Meksiko atau Eropa terutama untuk suku cadang dan pertanian. Namun perlu diingat bahwa negara-negara di Asia justru akan mendapatkan keuntungan terbesar akibat perang dagang kedua negara tersebut.
baca juga: Dirjen PAS Didesak Mundur
Dari analisis The Economist Intelligence Unit, negara-negara yang akan menjadi pemenang dalam pergeseran rantai pasokan perdagangan akibat perselisihan antara AS dan Tiongkok, adalah negara yang menguasai tiga sektor penting. Yakni teknologi informasi dan teknologi, otomotif dan suku cadang otomotif, serta produk garmen. (OL-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved