Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
MENGUNDANG maskapai asing untuk masuk dan berkompetisi di Tanah Air bukanlah suatu hal yang mustahil. Namun, itu harus dilakukan secara bertahap.
Demikian diungkapkan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan di kantornya, Jakarta, Selasa (11/6).
Sedianya, saat ini sudah ada satu perusahaan penerbangan asing yang turut serta bersaing di dalam negeri, yakni Air Asia asal Malaysia
Keberadaan maskapai tersebut, ucap Luhut, dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi sebelum membuka langit Indonesia kepada pihak asing secara lebih luas.
"Kan sudah ada Air Asia, kita lihat dulu sekarang. Air Asia ini sekarang dapat rute, tetapi mestinya jangan hanya rute gemuk saja," ujar Luhut.
Baca juga: Di 2018 Maskapai Babak Belur
Air Asia, sambung Luhut, harus ikut melayani rute-rute lain yang bukan primadona atau belum banyak penumpang.
Selain mengevaluasi maskapai asing yang sudah ada, pemerintah terlebih dahulu akan mempelajari berbagai regulasi yang dapat mendukung, termasuk terkait kepemilikan saham jika maskapai asing beroperasi di Indonesia.
Luhut cukup meyakini, dengan keberadaan lebih banyak maskapai di langit Indonesia, harga tiket pesawat akan semakin kompetitif.
"Bisa saja nanti maskapai asing masuk tetapi harus bertahap, tidak boleh semuanya cepat. Presiden maksudnya begitu juga," tuturnya. (OL-7)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved