Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Harga dan Stok Pangan di Pekanbaru Normal

Mediaindonesia.com
03/6/2019 09:21
Harga dan Stok Pangan di Pekanbaru Normal
Kunjungan Kepala Pusat Distribusi dan Cadangan Pangan BKP Kementan, Risfaheri di Pasar Pusat Sukaramai dan Pasar Cik Puan Pekan Baru (2/6).(Dok Kementan )

MENJELANG Idul Fitri dan dimulainya masa libur, Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian tetap memantau stok dan harga pangan di beberapa daerah. Salah satunya di Kota Pekanbaru, Riau.

"Tiga hari menjelang Idul Fitri 1440 H di Kota Pekanbaru, harga komoditas pangan terpantau normal dan pasokan aman," kata Risfaheri, Kepala Pusat Distribusi dan Cadangan Pangan BKP Kementan, didampingi Rosdi Plt Kadis Ketahanan Pangan Riau setelah kunjungan ke Pasar Pusat Sukaramai dan Pasar Cik Puan Pekanbaru (2/6).

Pantauan di Pasar Pusat Sukaramai dan Pasar Cik Puan, harga bawang putih Rp32 ribu per kg, bawang merah Rp30 ribu hingga Rp32 ribu per kg, Sedangkan bawang merah jenis ampera Rp26 ribu per kg dan bawang merah batu dijual Rp18 ribu per kg.

Helmi, pedagang bawang di Pasar Pusat mengatakan harga bawang merah masih sesuai dengan peraturan yang dikeluarkan Kemendag yakni harga jual Rp32 ribu per kg.

Sedangkan harga bawang putih menurun tajam setelah pasokan bawang putih impor ditingkatkan. Sebelumnya harga bawang putih menyentuh Rp68 ribu per kg, sekarang turun menjadi Rp32 ribu per kg. Demikian juga dengan harga cabai merah keriting Rp60 ribu per kg, cabai hijau keriting Rp35 ribu per kg, dan cabai rawit merah Rp40 ribu per kg.  

Risfaheri mengakui bahwa terjadi peningkatan harga cabai merah keriting dan cabai rawit merah. "Laporan dari para pedagang, harga cabai merah keriting dan cabai rawit merah naik. Cabai yang dipasok dari Jawa Timur ini sebetulnya sedang musim panen. Bahkan harga cabai di tingkat produsen di Jawa Tinur saat ini cukup rendah. Cabai merah keriting Rp15 ribu per kg dan cabai rawit merah Rp8 ribu per kg," ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (3/6).

Penyebab kenaikan harga cabai ini disebabkan tingkat kerusakan selama pengiriman cukup tinggi dan daya simpan cabai sangat pendek hanya 3-4 hari. Risiko kerusakan tersebut menyebabkan disparitas harga di tingkat produsen dengan konsumen sangat besar.

Menurut Risfaheri, Dinas Pertanian harus mendorong petani menanam cabai untuk mengurangi ketergantungan dari daerah lain. Sebab daya simpan cabai sangat pendek dan mudah rusak, supaya harganya tidak fluktuatif. Apalagi cabai relatif dapat ditanam dimana saja. Untuk produk unggas seperti telur ayam mulai naik rata-rata Rp1.000 per kg, dari Rp22 ribu per kg menjadi Rp23 ribu per kg.

"Biasanya harga telur naik menjelang lebaran dan pasca lebaran tetapi tidak besar," ungkap Pak Antoni pedagang telur di Pasar Pusat.

Pasokan telur umumnya datang dari Payakumbuh Sumbar dan beberapa daerah di Sumut yang wilayahnya memang berdekatan dengan kota Pekanbaru. Produk unggas lainnya seperti ayam ras Rp28 ribu per ekor. Sedangkan harga daging sapi masih bertengger Rp120 ribu per kg. Adapun harga beras, gula pasir dan minyak goreng masih normal.

baca juga: Pagi Ini, Satu Arah Masih Diberlakukan di Tol Cipali

"Dari pantauan yang kami lakukan, secara umum dalam menghadapi Ramadan dan Idul Fitri 1440 H di kota Pekanbaru, pasokan pangan cukup dan harga normal. Untuk itu masyarakat tidak perlu khawatir," ujar  Risfaheri.

Hal itu diamini Fetriyeni Kabid Distribusi DKP Riau. Ia menegaskan bahwa pasokan pangan di Pekanbaru cukup dan harga normal. (RO/OL-3)

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya