Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
MENTERI Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera), Basuki Hadimuljono, tidak memungkiri kepadatan di Tol Trans Jawa terjadi karena mahalnya tiket pesawat terbang. Masyarakat yang sebelumnya biasa menjalankan ritual mudik menggunakan angkutan udara, kini beralih ke jalur darat. Terlebih, saat ini, hampir seluruh ruas di Jawa sudah tersambung.
"Banyak orang yang mau coba Trans Jawa. Kalau normal saja, ke Solo hanya enam jam. Itu membuat masyarakat tertarik," ujar Basuki di kantornya, Jakarta, Jumat (31/5).
Baca juga: H-6 Lebaran, Pemudik Melalui Bandara Minangkabau Mulai Meningkat
Maka dari itu, pemerintah telah menyiapkan berbagai upaya untuk melancarkan arus mudik dan balik terutama di jalan bebas hambatan di sepanjang Jawa.
"Ada banyak petugas yang disiagakan di exit-exit kota tujuan utama seperti Semarang dan Solo. Dulu mungkin sebagian orang ke sana pakai pesawat, tapi sekarang padat karena makin banyak yang pakai mobil," ucap Basuki.
Untuk mendistribusi volume kendaraan secara lebih seimbang, Asosiasi Jalan Tol juga memberikan diskon tarif tol. Mereka sepakat memberikan diskon tarif sebesar 15% di seluruh ruas tol di Indonesia pada masa periode mudik Lebaran.
Namun, potongan harga tidak diberlakukan secara penuh setiap hari. Dengan berbagai pertimbangan, pemberian diskon hanya diterapkan pada 27-29 Mei untuk arus mudik dan 10-12 Juni untuk arus balik.
Diskon tidak diberikan ketika puncak arus mudik dan balik dengan harapan volume kendaraan di jalan tol bisa terurai, pengendara tidak terkonsentrasi pada waktu-waktu tertentu di masa puncak saja. (OL-6)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved