Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
PT (PLN) Persero mencatatkan laba bersih dari kegiatan usahanya di 2018 sebesar Rp11,6 triliun. Laba tersebut naik signifikan dibanding tahun sebelumnya yang sebesar Rp4,42 triliun.
Direktur Keuangan PLN Sarwono Sudarto mengatakan kenaikan tersebut dikarenakan penjualan listrik PLN yang cukup besar, serta upaya efisiensi yang dinilai berhasil dan juga pengaruh dari kebijakan domestic market obligation (DMO) atau alokasi batu bara untuk domestik.
"Itu faktor paling besar DMO," kata Sarwono di Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, Rabu (29/5).
Sementara itu, Plt Direktur Utama PLN Djoko Rahardjo Abumanan mengatakan meroketnya laba PLN juga karena adanya piutang dari PT PGN kurang lebih sebesar Rp6 triliun.
"PGN kan sudah mengakui itu piutang, dan sudah dicicil bayarnya. Sekitar Rp6 triliun-an lah," kata Djoko.
Baca juga: Gelar RUPST, PLN Bahas Laporan Keuangan 2018
Djoko bilang untuk penjualan listrik memang tidak seperti yang ditargetkan dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) sebesar tujuh persen. Realisasinya hanya 5,5 persen. Namun capaian tersebut mengalami peningkatan dibandingkan tahun lalu.
"Tapi masih membukukuan laba Rp11,6 triliun," ujar Djoko.
Lebih jauh dia menambahkan, PLN mengajukan untuk tidak memberikan dividen atau setoran kepada negara. Uang tersebut, kata Djoko bakal digunakan kembali untuk investasi.
"Kita minta dividennya nol ke pemerintah, labanya ditahan semua untuk investasi. PLN setiap tahun investasi Rp100 triliun," ujar dia.
"Tahun ini investasi PLN mencapai Rp99 triliun. Selain dari dana internal, PLN juga akan menambah utang melalui roadshow bond di market," jelas Djoko. (Medcom/OL-7)
PT Jasaraharja Putera menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Laporan Keuangan (RUPS LK) untuk Tahun Buku 2024.
SUB Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), PT Perkebunan Nusantara IV menyebut capaian komoditas non core (bukan inti) teh dan karet meraih laba positif untuk pertama kali sejak 1996.
BSI mencatat, penyaluran pembiayaan pada semua segmen tumbuh positif di mana segmen wholesale tumbuh 17,27% yoy, retail tumbuh 14,92% yoy, dan konsumer tumbuh 16,08% yoy.
Bird mencatatkan kinerja positif di kuartal pertama 2025 dengan membukukan pendapatan sebesar Rp1,30 triliun atau meningkat 16 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
PT Bank KEB Hana Indonesia (Hana Bank) menutup tahun 2024 dengan kinerja keuangan yang solid. Laba bersih tercatat tumbuh sebesar 14,61% secara year-on-year (yoy) menjadi Rp519,43 miliar.
DI tengah ketidakpastian global, Citibank N.A., Indonesia (Citi Indonesia) mencatat pertumbuhan signifikan sepanjang 2024.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved