Headline
Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.
Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.
ADA dua alternatif jalan yang bisa digunakan oleh pemudik dengan tujuan Sumatra Selatan (Palembang), selain jalur lintas timur Sumatra daru pelabuhan Bakauheuni Lampung, kini juga bisa melintasi ja;lan tol dari Bakauheuni menuju Palembang meskipun belum semua beroperasi.
Dirjen Bina Marga Sugiyartanto mengatakan jalan tol Trans Sumatra bisa dijadikan alternatif bagi para pemudik yang akan menuju Sumsel. Beberapa persiapan juga dilakukan pihaknya dalam mendukung sarana dan prasarana untuk arus mudik lebaran 2019. Salah satunya, mempersiapkan jalan yang akan dilalui para pemudik.
"Para pemudik selain melintasi jalan lintas timur Sumatra, tahun ini bisa juga melintasi jalan tol dari Bakauheuni sampai Kota Palembang dengan kondisi jalan tol yang sebagian fungsional," ucap Sugiyartanto saat mendampingi Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI ke Palembang, Kamis (23/5)
Dalam kunjungan tersebut Sugiyartanto ingin melihat langsung progres pembangunan jalan tol Trans Sumatra yang akan dilalui pemudik. Selain Sugiyartanto, Kunjungan Kerja Komisi V tersebut dihadiri oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Kepala Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati, Perwakilan Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) dan beberapa mitra kerja terkait persiapan penanganan arus mudik lebaran 2019/1440 H.
Baca juga: Jokowi Pastikan Trans Sumatra Bisa Dinikmati Juli 2019
Peninjauan lapangan oleh Komisi V ini bertujuan melihat persiapan penyediaan sarana dan prasarana transportasi dalam rangka penanganan arus mudik lebaran 2019/1440 H.
Jalan tol Trans Sumatera dari Pelabuhan Bakauheuni sampai Kota Palembang memiliki beberapa segmen/ruas dan di antaranya sudah berstatus operasional. Ruas yang sudah operasional tersebut yakni Bakauheni–Terbanggi Besar 140,4 km, Palembang–Indralaya 21,9 km sedangkan yang masih fungsional adalah Terbanggi Besar–Pematang Panggang–Kayu Agung sepanjang 189 km dan Kayu Agung–Palembang sepanjang 33 km.
Untuk jalan tol yang masih fungsional dibutuhkan keamanan pendukung agar para pengguna jalan selamat. Pengendara nantinya diminta mengemudi dengan lebih hati-hati di jalan tol yang berstatus fungsional, karena sebagian lampu-lampu belum terpasang.
Dengan pertimbangan tersebut pemanfaatannya belum bisa 24 jam penuh. Direncanakan dapat digunakan mulai jam 06.00-16.00 WIB.
"Kira-kira jam 4 sore kendaraan bisa keluar ke jalan eksisting Lintas Timur supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan di jalan tol," tutur Sugiyartanto.
Selain jalan tol, jalan Lintas Timur Sumatra juga dalam kondisi siap dilalui para pemudik lebaran. Pihaknya pun melakukan beberpaa perbaikan pada ruas jalan lintas timur Sumatra yang rusak ringan. Untuk itu pemudik dibebaskan untuk memilih jalan yang akan dilalui.
Apabila ada kemacetan di daerah tertentu, manajemen lalu lintas berada di bawah kewenangan Korlantas Polri atau Ditlantas Polda terkait yang bertugas di lapangan.
“Secara koridor, Sumatra ini (Aceh sampai Lampung) mempunyai tiga lintas (Lintas Timur, Lintas Tengah dan Lintas Barat) dengan kondisi kemantapan jalannya di atas 90%," tuturnya.
"Memang ada segmen-segmen yang sementara terkontrak, nah kontrak ini kan berjalan. Ada yang dalam perbaikan, ada yang masih pelaksanaan pekerjaan, tetapi secara fungsi semua bisa mendukung pemudik," pungkasnya.(RO/OL-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved