Headline
DPR setujui surpres pemberian amnesti dan abolisi.
DPR setujui surpres pemberian amnesti dan abolisi.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
PERGERAKAN pasar properti menjelang dan setelah Lebaran diperkirakan melaju secara positif, meskipun cenderung landai. Pasar properti akan mengalami sedikit penyesuaian terkait bulan Ramadan, dimana hal ini dipengaruhi oleh lonjakan harga barang konumsi yang terjadi di bulan Ramadan.
Rumah.com Property Index menunjukkan bahwa tren harga pasar properti mengalami penyesuaian pada periode Ramadan dalam tiga tahun terakhir. Pada periode Ramadan 2016, mulai awal Juni 2016 (akhir Q2) sampai awal Juli 2016 (awal Q3), tren pasar properti mengalami penyesuaian pada kuartal ketiga.
Baca juga: Menkeu Waspadai Defisit Neraca Dagang
Selanjutnya, pada Ramadan 2017 dari akhir Mei 2017 sampai akhir Juni 2017 (Q2), penyesuaian harga terjadi pada kuartal kedua. Sedangkan, pada periode Ramadan 2018, mulai pertengahan Mei sampai dengan pertengahan Juni 2018 (Q2), penyesuaian juga terjadi pada kuartal kedua.
Head of Marketing Rumah.com, Ike Hamdan, menjelaskan bahwa sejak 2016, Ramadan dan Lebaran berada pada Q2 atau sedikit awal Q3. Berdasarkan data Rumah.com Property Index terlihat bahwa pergerakan di Q2 setiap tahun mengalami penyesuaian baik penurunan maupun kenaikan dalam kisaran 1%.
“Untuk Ramadan 2019, yang dimulai awal Mei 2019 sampai dengan awal Juni 2019 (Q2), diperkirakan juga akan terjadi tren yang sama. Penyesuaian ini lebih disebabkan karena perhatian pasar teralihkan pada konsumsi jangka pendek seputar hari raya. Namun demikian, tren jangka panjang tetap positif, baik dari sisi harga pasar mau pun ketersediaan rumah,” jelasnya, melalui rilis yang diterima, Rabu (15/5).
Menurut Ike, penurunan suplai properti ketika Ramadan dan Lebaran karena penjual cenderung menghabiskan persediaan suplai yang telah ada. Diiringi dengan penyerapan pasar yang tidak terlalu agresif, maka hal ini menjadi lebih masuk akal daripada memaksakan suplai pada saat sebagian besar fokus masyarakat diarahkan pada spending konsumsi jangka pendek.
Baca juga: Ace Hardware Siap Bagikan Dividen 50% dari Laba Bersih
Ike menambahkan, pasar properti menengah bawah akan terpengaruh inflasi yang terjadi sepanjang periode Ramadan. Fenomena dan tren meningkatnya inflasi di bulan Ramadan bukanlah hal baru karena telah terjadi dari tahun ke tahun. Periode Ramadan akan menaikkan ekspektasi inflasi secara tradisional karena tingginya permintaan bahan kebutuhan pokok dari masyarakat, karena adanya pola konsumsi yang berbeda di periode ini hingga satu minggu setelah Lebaran.
"Namun, hal ini tidak terlalu berdampak pada kelas menengah atas. Pasar inilah yang bisa disasar pengembang dengan strategi berbeda. Taktik pengendalian inflasi yang bisa dilakukan pemerintah adalah pada harga makanan, bila mampu dikendalikan, inflasi bisa dijaga di angka yang relatif stabil. Keberadaan pasar nontradisional juga secara alamiah dapat mengendalikan harga," jelas Ike. (OL-6)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved