Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
INDUSTRI tekstil dan pakaian jadi mencatat kinerja yang sangat baik di Triwulan I 2019. Dalam tiga bulan pertama tahun ini, pertumbuhan industri tekstil dan pakaian paling tinggi, dengan capaian 18,98%. Angka tersebut naik signifikan dibandingkan periode yang sama tahun lalu di angka 7,46% dan meningkat dari perolehan selama 2018 sebesar 8,73%.
"Industri tekstil dan produk tekstil (TPT) merupakan salah satu sektor andalan. Karena memberikan kontribusi besar bagi perekonomian nasional. Apalagi, industri TPT sebagai sektor yang tergolong padat karya dan berorientasi ekspor," kata Direktur Industri Tekstil, Kulit, dan Alas Kaki Kementerian Perindustrian, Muhdori dalam keterangan resminya, Minggu (12/5).
Data Badan Pusat Statistik menunjukkan bahwa produksi industri manufaktur besar dan sedang (IBS) pada Kuartal I 2019 naik 4,45% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Kenaikan produksi IBS tersebut ditopang oleh produksi sektor industri pakaian jadi yang meroket hingga 29,19% karena melimpahnya order terutama dari pasar ekspor.
Lebih lanjut, Muhdori menilai bahwa pertumbuhan yang tinggi pada industri TPT terutama disebabkan adanya investasi yang cukup besar di sektor hulu khususnya produsen rayon. Hal itu terlihat dari beroperasinya PT Asia Pacific Rayon (APR) di Riau pada akhir 2018 dengan investasi Rp 11 triliun. Pabrik tersebut menambah kapasitas produksi sebesar 240 ribu ton per tahun yang setengahnya diorientasikan untuk keperluan pasar eskpor.
"Itu yang menyebabkan peningkatan dari sisi ekspor. Selain itu, supply dari hulu yang meningkat, juga mendorong kinerja ke industri hilir dan antara sehingga secara kumulatif industrinya semakin bergairah. Ini ditandai dengan ekspor TPT yang naik 1,1% pada triwulan I tahun ini," terangnya.
Tak hanya itu, sambung Muhdori, adanya kebijakan pengendalian terhadap impor yang dilakukan pemerintah sejak Februari 2017 juga berdampak positif terhadap penurunan impor yang mencapai 2,1% pada Triwulan I 2019. "Penurunan impor juga berdampak pada surplus neraca perdagangan yang ikut naik," tambahnya.
Lebih lanjut, Muhdori mengatakan bahwa peningkatan produktivitas industri TPT juga ditunjang melalui berbagai kegiatan pendidikan dan pelatihan vokasi yang dilakukan oleh Kementerian Perindustrian. Program tersebut menciptakan SDM industri yang kompeten dan produktif. (OL-3)
Pelaku usaha utamanya industri garmen, tekstil, alas kaki, elektronik, dan furnitur diminta menggenjot kapasitas mereka menjelang penerapan tarif resiprokal
Nilai pasar kemasan kotak karton gelombang di Asia Tenggara diproyeksi meningkat sekitar 4% setiap tahun pada periode 2021-2026.
INDUSTRI alat kesehatan (alkes) dalam negeri menghadapi tantangan baru seiring dengan tarif impor yang ditetapkan sebesar 19% ke Amerika Serikat.
Indonesia International Gifts and Housewares Expo (IGHE) 2025, akan kembali hadir pada 6-8 Agustus 2025 di Jakarta International Expo.
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus melaksanakan program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN).
Pemerintah Amerika Serikat telah menetapkan tarif baru sebesar 19% terhadap produk ekspor asal Indonesia, jauh lebih rendah dari rencana sebelumnya sebesar 32%.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved