Industri Sapi Nasional akan Dibenahi

Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menargetkan dalam lima tahun ke depan akan ada peningkatan konsumsi daging per kapita dari 2,8 kilogram (kg) per tahun menjadi 5 kg per tahun.

Apabila target tersebut tercapai,  Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Pengolahan Makanan dan Industri Peternakan Juan Permata Adoe mengatakan sektor sapi potong nasional akan menyumbang peran yang sangat besar bagi perekonomian negara.

“Jika target itu tercapai, industri sapi potong pasti akan semakin bergairah dan itu bisa mengangkat angka produksi yang sekarang masih kecil,” ujar dia di Jakarta, kemarin.
Juan optimistis industri sapi nasional akan mampu menyamai capaian industri sapi Australia yang kini sudah sangat maju.

Sebagai gambaran, ‘Negeri ­Kanguru’ dapat memotong 600 sampai 1.000 sapi per hari dengan total populasi mencapai 50 juta ekor. Adapun Indonesia baru mampu memotong 50 sampai 100 sapi per hari dengan angka populasi 11 juta ekor.

Kadin menargetkan dapat meningkatkan skala industri peternakan sektor sapi potong dan perah hingga Rp120 triliun per tahun.

Menurut Juan, saat ini Kadin sedang menyusun peta jalan sektor persapian nasional, dari hulu hingga hilir. Dalam roadmap tersebut dicantumkan target dalam lima tahun ke depan, sektor itu bisa tumbuh 140%.

Sekarang volume industri sapi baru Rp40 triliun-Rp50 triliun. Padahal, kata Juan, turunannya banyak, dari mulai daging atau protein dan lain-lain.
“Target kami di 2024 volume industri sapi keseluruhan Rp120 triliun,” katanya.

Juan memaparkan peta jalan itu rencananya disampaikan kepada presiden terpilih dan diharapkan dapat menjadi acuan pengembangan industri sapi untuk jangka menengah dan panjang.

“Itu nanti akan diserahkan sebagai bahan rujukan pemerintah dalam membangun sektor sapi nasional. Kita mulai dari hulu di pertanian, hilirnya konsumen,” tukas Juan. (Pra/E-2)