Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Pemudik Angkutan Umum Diprediksi Naik 4,14%

Andhika Prasetyo
23/4/2019 08:15
Pemudik Angkutan Umum Diprediksi Naik 4,14%
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi(ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal)

KEMENTERIAN Perhubungan memprediksi jumlah pemudik tahun ini yang menggunakan angkutan umum akan mencapai 22,83 juta jiwa. Angka tersebut lebih tinggi 4,14% jika dibandingkan dengan total pemudik pengguna angkutan umum di tahun sebelumnya.

Kereta api diprediksi menjadi moda transportasi yang menampung pemudik dengan jumlah paling besar yakni mencapai 6,45 juta jiwa, tumbuh 3,41% dari jumlah di 2018 yang hanya 6,24 juta penumpang.

“Angkutan ini memang sangat digemari. Hanya saja, kapasitasnya masih sangat terbatas. Kami minta mereka tingkatkan kapasitas dengan menambah rangkai­an sehingga bisa menampung lebih banyak penumpang,” ujar Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di Jakarta, kemarin.

Selain menambah penumpang, moda kereta juga diminta memperhatikan keselamatan di titik-titik tertentu yang rawan tanah longsor. Pasalnya, jika terjadi tanah longsor di satu titik rel, akan mengakibatkan keterlambatan dan kekisruhan yang masif.

Setelah kereta, pesawat terbang menyusul di urutan kedua dengan total penumpang 5,78 juta orang, naik 3,17% dari tahun sebelumnya 5,6 juta jiwa.

Peningkatan pada angkutan udara tidak sebesar tahun lalu. Banyak pengguna yang beralih ke moda lain karena tarif pesawat terbang terlalu tinggi.

Adapun jumlah penumpang angkutan bus diprediksi mencapai 4,68 juta orang, tumbuh 3,88% dari 4,51 juta orang di 2018.

Posisi selanjutnya ditempati feri dan kapal penyeberangan yang masing-masing diproyeksikan bisa mengangkut 4,53 juta dan 1,08 juta penumpang.

Menhub mengatakan moda udara diyakini masih akan menjadi pilihan utama untuk pemudik antarpulau.
Jalur darat juga akan sangat tinggi karena lebih murah. Keberadaan tol pun akan menjadi pertimbangan utama para pemudik karena membuat perjalanan menjadi lebih cepat.

“Jadi, kita akan berupaya membuat jalur darat lebih lancar daripada tahun lalu. Pengerjaan-pengerjaan infrastruktur yang ada di badan jalan tol akan dihentikan, termasuk di Tol Jakarta-Cikampek. Kita juga akan batasi angkutan barang pada tiga hari sebelum dan setelah Lebaran,” terangnya.

Selain itu, pemerintah akan menerapkan contra flow bahkan jalan satu arah pada ­waktu-waktu tertentu. (Pra/X-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik