Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Kementerian BUMN Tepis Isu Perombakan Direksi Garuda Indonesia

Satria Sakti Utama
22/4/2019 16:30
Kementerian BUMN Tepis Isu Perombakan Direksi Garuda Indonesia
Petugas melintas di depan deretan pesawat Garuda Indonesia Boing 777 - 300ER dan 747 - 400(ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal)

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk dikabarkan akan segera mengagendakan pergantian direktur utama dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada Rabu (24/4).

Dari informasi di laman Bursa Efek Indonesia (BEI), emiten berkode sahan GIAA milik Garuda Indonesia akan melangsungkan Rapat Umun Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2018. Salah satu agendanya ialah perubahan susunan pengurus perseroaan.

Manajemen GIAA menyebut agenda perubahan pengurus merupakan usulan dari Kemeterian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) selaku pemegang saham Seri A Dwiwarna. Hal ini tertuang melalui surat nomor S-149/MBU/D5/03/2019 tanggal 14 Maret 2019 perihal usulan tambahan agenda RUPST buku 2018.

Akan tetapi, kabar perombakan direksi tersebut ditepis oleh Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

"Tidak ada itu," kata Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei, dan Konsultan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Gatot Trihargo seusai menghadiri penandatanganan Perjanjian Pembeliaan Saham Bersyarat antara PT Bank Tabungan Rakyat Tbk (BTN) dan PT Permodalan Nasional Madani (PT PNM) di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (22/4).

Baca juga: Garuda Indonesia di Solo Gunakan Pesawat Berbadan Besar

Gatot menyebut tidak alasan pihaknya mengganti nahkoda Garuda Indonesia saat ini. Terlebih kinerja Garuda di bawah arahan Ari Askhara berjalan positif.

"Direksi Garuda oke-oke saja. Kan masih baru masak diganti. Mereka juga masih bagus," imbuhnya.

Ari sendiri menjabat Dirut Garuda indonnesia setelah menggantikan Pahala N. Mansury pada September 2018 lalu. Sebagai catatan di bawah arahan mantan PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III, GIAA telah melaporkan pendapatan 924,93 juta dolar AS pada kuartal I/2019 atau naik Realisasi 11,64% dari periode yang sama tahun lalu.

Garuda pun mencatat laba bersih pada kuartal I 2019 senilai 20,48 juta dolar AS. Posisi ini berbalik di catatan yang sama tahun 2019 yang mana Garuda mengalami rugi 65,34 juta dolar AS. (Sat)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto
Berita Lainnya