Pertumbuhan Kredit Diprediksi Meningkat Seusai Pemilu

BERDASARKAN survei Bank Indonesia (BI) pertumbuhan kredit baru melambat pada triwulan I 2019 dan diprediksi kembali meningkat pada triwulan II 2019. Kepala ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual menyatakan, ada beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan kredit baru.

"Saya pikir begitu (pertumbuhan kredit akan meningkat) karena memang banyak yang menahan diri terkait pemilu, itu satu. Kedua memang komoditas agak menurun, tapi saya lihat di data terakhir pada April ini mulai ada peningkatan," jelas David Sumual kepada Media Indonesia, Selasa (16/4).

Baca juga: luran Kredit Bank DKI Naik 27,9%

David menilai siapapun yang akan memimpin Indonesia nantinya, tidak akan berdampak pada pertumbuhan kredit baru. "Oh engga ada (pengaruh). Mereka (pemberi kredit) ingin kepastian, juga ingin tahu kebijakan-kebijakan dan biasanya belum jelas sampai terbentuknya kabinet baru," jelasnya.

Dia mengungkapkan, faktor eksternal seperti perang dagang dan harga minyak yang lebih berperan besar terhadap pertumbuhan kredit.

Adanya kabar positif terkait perang dagang Amerika dengan Tiongkok dan stimulus dari negara itu menimbulkan sedikit rebound pada awal April 2019. Dia pun optimistis pertumbuhan kredit bisa stabil hingga akhir tahun. "Mungkin sepanjang tahun masih bisa 12% sampai 14%," tandasnya. (OL-7)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Editor : Budi Ernanto