Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

OJK Dorong Pembiayaan Berkelanjutan

(E-1)
15/4/2019 03:00
OJK Dorong Pembiayaan Berkelanjutan
Aktifitas di Kantor Pusat Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Gedung Soemitro Djojohadikusumo.( MI/RAMDANI)

OTORITAS Jasa Keuangan (OJK) berkomitmen untuk menjalankan program pengembangan pembiayaan berkelanjutan untuk mendo-rong kinerja pertumbuhan ekonomi yang selaras dengan upaya kelestarian lingkungan dan sosial masyarakat.    

“OJK akan melakukan pendalaman pasar keuangan melalui penciptaan produk keuangan yang mendukung pertumbuhan ekonomi yang memperhatikan dampak sosial dan lingkungan,” kata Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso seperti dikutip dari Antara, Minggu (14/4).

Hal tersebut diungkapkan Wimboh pada Dinner Reception The 6th Sustainable Banking Network (SBN) Global Meeting pada acara Tri Hita Karana Roadmap for Blended Finance yang diselenggarakan OECD dan Tri Hita Karana di Washington, Amerika Serikat.    

Ia menambahkan industri jasa keuangan memiliki peran penting untuk menyediakan pembiayaan pembangunan infrastruktur melalui instrumen keuangan berbasis hijau sehingga pembangunan infrastruktur dapat dilakukan dalam koridor ramah lingkungan dan sosial.    

Saat ini, sejumlah hal perlu dilakukan untuk mendorong berkembangnya pembiayaan berkelanjutan seperti tersedianya program yang sistematis dan masif untuk memastikan kepedulian di semua pemangku kepentingan maupun kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta.  
 
Selain itu, kebutuhan ekosistem yang semakin lengkap dan komitmen dari komunitas global untuk membantu negara-negara berkembang dalam menyediakan ekosistem yang dibutuhkan.    

Dalam konteks pengembangan pembiayaan berkelanjutan ini, OJK dalam tiga tahun terakhir telah melakukan berbagai hal seperti menyusun peta jalan, menyediakan kerangka regulasi bagi pembiayaan berkelanjutan, menerbitkan obligasi ataupun sukuk hijau, melakukan sosialisasi, dan meningkatkan kapasitas pelaku di industri keuangan.    

Upaya itu telah didukung lembaga di bawah naungan Grup Bank Dunia, International Finance Corporation (IFC), yang telah berkomitmen masuk ke pasar obligasi hijau Indonesia senilai US$1,5 miliar pada 2019 dan Sustainable Banking Network (SBN).    

Dengan dukungan besar dari Tri Hita, Indonesia telah berhasil mendapatkan dana US$2,46 miliar sebagai komitmen untuk membiayai 31 proyek melalui skema pembiayaan campuran dari berbagai pemangku kepentingan domestik dan global.   

Dari 31 proyek tersebut, sebanyak enam proyek baru selesai pada 2018. Adapun paling tidak tujuh proyek akan direalisasikan pada 2019 ini. (E-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya