Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
MENTERI Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono memastikan akhir April mendatang pihaknya sudah dapat mulai membangun hunian tetap (Huntap) bagi masyarakat korban bencana Sulawesi Tengah lalu. Pada akhir bulan ini juga pembangunan dari hunian sementara (Huntara) bagi masyarakat diperkirakan sudah akan selesai.
"Akhir April nanti 699 unit itu selesai dan dihuni semua dengan 1 unit itu 12 keluarga," tutur Basuki usai rapat di Kantor Wakil Presiden di Jakarta, Kamis (11/4).
Baca juga: Faisal Basri: Maka Nikmat Tuhanmu yang manakah yang Kamu Dustakan
Untuk pembangunan Huntap, Basuki menjelaskan, rencananya pada 23 April mendatang akan dilakukan ground breaking untuk memulai pembangunan. Pembangunan Huntap sendiri berdasarkan land clearing atau penyiapan lahan yang disiapkan oleh Gubernur Sulteng.
Total penlock yang diusulkan oleh Gubernur yakni seluas 600 Ha. Sedangkan, sampai hari ini yang statusnya sudah clean and clear oleh kementerian ATR BPN seluas 291Ha -292 Ha di masing masing Pombewe, Tondu dan Duyu,
Untuk itu, pihak PUPR akan segera membangun di tiga lokasi tersebut sebagai awalan dengan sistem bertahap sesuai dengan capaian pembebasan lahan dari pemda. Misalnya saja untuk wilayah Duyu, yang tadinya rencananya 41,6 Ha saat ini yang sudah clean and clear oleh ATR BPN itu 38,6 Ha akan segera dibangun 500 unit pada akhir April ini.
"Ini akan segera kita bangun, nanti perintah Wapres penyediaan lahan oleh Gubernur dan Wali Kota dan kantor BPN provinsi. Tidak ada lahan, tidak dibangun," terang Basuki.
Basuki menjelaskan Huntap yang dibangun nantinya akan berbentuk rumah tipe 36 dengan luas tanah sekitar 150-200 meter persegi. Luasannya yang akan digunakan sebagai lahan tinggal hanya 60% dari total lahan, sedangkan 40% nya akan dibangun jalan, masjid, puskesmas, pasar, ruang terbuka hijau hingga lapangan bola.
Seluruh biaya pembangunan Huntap dan fasilitas umum tersebut nantinya akan menggunakan dana APBN. Pemerintah sendiri menargetkan seluruh pembangunan Huntap akan selesai pada 2 tahun sebagaimana rencana awal.
Namun untuk target clean and clear lahannya, Basuki menjelaskan, berdasarkan instruksi Wapres hal tersebut diserahkan kepada Gubernur dan Wali Kota.
"Terserah Gubernur dan Wali Kota, begitu selesai kita bangun. Jadi apa yang selesai (lahannya) kita kerjakan nanti terus bertahap tergantung lahannya. Sebetulnya yang 600 Ha itu sesungguhnya tanah-tanah HGB, yang kalau dia krterianya masuk terlantar bisa diambil. makanya harus ada ATR BPR," pungkas Basuki.
Baca juga: Menhub Optimistis Bandara Kertajati Ramai 5 Tahun Lagi
Berdasarkan data dari Kementerian PUPR, dari total target pembangunan 699 unit huntara di 72 lokasi, saat ini telah selesai 632 unit di 70 lokasi. Sejauh ini, huntara yang sudah dihuni sebanyak 390 unit dengan masing-masing unit huntara berkapasitas 12 kepala keluarga.
Kementerian PUPR menargetkan seluruh huntara akan dapat selesai pada 24 April 2019 mendatang. (OL-6)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved