Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
HARGA bawang merah mulai menunjukkan tren kenaikan dalam dua pekan terakhir. Di Sukabumi, Bandung, dan beberapa daerah di Jawa Barat lain, harga produk hortikultura itu sudah menyentuh Rp40.000 per kilogram (kg), jauh di atas kondisi normal yang hanya Rp30.000 per kg.
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) Tjahja Widayanti mengungkapkan kenaikan harga itu terjadi karena permainan para pedagang yang membawa bawang merah berwisata jauh dari lokasi sentra produksi sehingga membuat biaya menjadi tinggi dan harga menjadi naik.
"Pedagang beli bawang di sentra, Brebes misalnya, nanti dibawa ke Jakarta. Dari Jakarta dibawa balik lagi ke daerah semula atau daerah-daerah lain di sekitarnya. Itu yang membuat mahal," ujar Tjahja kepada Media Indonesia, Rabu (10/4).
Baca juga: Impor Bawang Putih akan Dijalankan Importir Umum
Ia mengatakan pemerintah berkomitmen memotong rantai pasok yang selama ini menjadi salah satu pokok persoalan di samping masalah produksi.
Saat ini, Kemendag tengah membangun sistem pemantauan yang diintegrasikan dengan kabupaten/kota di seluruh Indonesia.
Dengan begitu, barang yang keluar dan masuk akan bisa diawasi sehingga peluang komoditas untuk berwisata terlalu jauh dapat ditekan.
"Kami juga membangun sistem komunikasi dengan dinas-dinas di daerah. Ketika ada daerah yang mengalami lonjakan harga, stok berkurang, nanti kami sambungkan langsung dengan daerah yang surplus dan diprioritaskan yang lokasinya terdekat. Jadi barang bisa langsung dipasok dengan cepat," jelas Tjahja. (OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved