Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
SETELAH memimpin penguatan mata uang Asia pada penutupan perdagangan pekan lalu, nilai tukar rupiah melemah tipis pada perdagangan hari ini.
Hingga pukul 13.44 WIB, nilai tukar rupiah berada di posisi 14.160 per dolar Amerika Serikat (AS) dilansir dari Bloomberg.
Ekonom Bank Permata Josua Pardede menyatakan lemahnya mata uang Asia didorong oleh sejumlah faktor eksternal. Salah satunya yakni perjanjian dagang antara AS dan Tiongkok yang hingga saat ini belum membuahkan hasil.
"Pelaku pasar hingga saat ini masih wait and see detail dari perjanjian dagang antara AS dan Tiongkok," kata Josua, Senin (8/4).
Baca juga: Rupiah Terus Tekan Dolar AS
Josua juga menuturkan, pelemahan nilai tukar rupiah pada hari ini dipengaruhi oleh menguatnya dolar AS yang ditopang oleh pelemahan mata uang utama yakni Sterling yang dipengaruhi oleh pemerintah Inggris yang mengajukan perpanjangan perjanjian Brexit ke Uni Eropa hingga 30 Juni mendatang.
"Dari dalam negeri sendiri, rilis cadangan devisa yang tercatat meningkat menjadi US$124,5miliar pada bulan Maret dari bulan sebelumnya US$123,3miliar, belum dapat mengimbangi tren penguatan dollar AS terhadap mata uang utama," ujarnya.
Namun begitu, dirinya memprediksi dalam jangka pendek ini nilai tukar rupiah terhadap dolar AS diperkirakan cenderung stabil di kisaran 14.125-14.200. (OL-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved