Headline
Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.
Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.
MENJAWAB kebutuhan tenaga kerja terdidik dengan memprioritaskan potensi setempat, mendorong PT Berau Coal yang hari ini genap berusia 36 tahun mendirikan politeknik pertama di kabupaten tersebut.
“Kehadiran lembaga pendidikan vokasi di bidang pertambangan, yang berasal dari inisiasi perusahaan dan berada persis di sentra pertambangan adalah upaya menjaring potensi setempat, berikut membekali mereka dengan kapasitas yang sesuai dengan kebutuhan industri,” kata Direktur Utama Berau Coal, Fuganto Widjaja saat peresmian Program Pemberdayaan Masyarakat di Tanjung Redeb, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, yang dilakukan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Ignasius Jonan, Jumat (5/4).
Baca juga: Universitas Pancasila Targetkan Masuk 20 PT Terbaik Dunia
Menurut Fuganto, Politeknik Sinar Mas Berau Coal bermula dari diklat berdurasi tiga bulan bagi para lulusan sekolah menengah atas, dan kini bertumbuh menjadi lembaga pendidikan Diploma pertama di Kabupaten Berau. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah melalui Kementerian ESDM mendorong keterlibatan sektor industri guna berbagi pengetahuan, kompetensi dan kecakapandalam menghasilkan sumber daya siap kerja.
Di tahun 2018, politeknik yang dikelola oleh Yayasan Dharma Bakti Berau Coal ini mendapatkan izin membuka program studi Diploma 4 Teknik Rekayasa Logistik, Diploma 3 Perawatan Mesin Pertambangan serta Diploma 3 Survei dan Pemetaan menggunakan pendekatan dual system yang memadukan pembelajaran sebanyak 30 persen dan 70 persen selebihnya berupa praktik di lingkungan kerja, sesuai kebutuhan industri, dalam hal ini pertambangan. Para lulusan, sedikitnya akan menyandang sebuah sertifikat kompetensi sebagai pendamping ijazah.
“Sama dengan arahan Bapak Presiden, ke depan, kita sebagai bangsa yang memiliki jumlah tenaga kerja besar, harus menciptakan lebih banyak sekolah vokasi. Kita sudah memiliki banyak sekali sekolah umum, tapi kurang memberikan keahlian spesifik, sementara lapangan kerja saat ini sangat membutuhkan keahlian yang spesifik, melalui vokasi.” ujar Menteri ESDM, Ignasius Jonan.
Menurutnya, pemerintah dapat bekerja sama dengan Berau Coal dengan menggandeng pemerintah daerah, mengembangkan dan memperbesar apa yang hari ini telah diresmikan.
Baca juga: Orang Utan Dinyatakan Aman di Batang Toru
Presiden Komisari Berau Coal, Sulistiyanto, yang juga hadir mengatakan pihaknya meyakini pemerataan pendidikan yang berkualitas adalah landasan bagi pergerakan roda bisnis berkelanjutan.
“Khususnya bagi Berau Coal yang didukung lebih dari 21 ribu karyawan berikut kontraktor, dimana 52 persen diantaranya adalah warga Berau.” tandasnya. (RO/OL-6)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved