Headline

Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.

Fokus

Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan

  Transaksi Lokal RI-Thailand Naik Jadi Rp121 M

(E-3)
26/3/2019 02:30
  Transaksi Lokal RI-Thailand Naik Jadi Rp121 M
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo(ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)

BANK Indonesia (BI) mengungkapkan nilai perdagangan antara Republik Indonesia (RI) dan Thailand yang menggunakan mata uang lokal (local currency settlement) atau tidak menggunakan dolar AS mencapai Rp121 miliar selama Januari-Februari 2019 atau meningkat empat kali lipat ketimbang di periode sama 2018 yang sebesar Rp30 miliar.

Gubernur BI Pery Warjiyo mengungkapkan, selama 2018 nilai perdagangan antara Indonesia dan Thailand yang menggunakan mata uang lokal mencapai Rp58 miliar secara rata-rata per bulan. 

“Sejak diimplementasikan pada 11 Desember 2017, total transaksi perdagangan melalui local currency settlement meningkat,” ujarnya melalui siaran pers, Senin (25/3).

Local currency settlement (LCS) merupakan penyelesai­an transaksi perdagangan di antara dua negara di dalam wilayah salah satu negara dengan menggunakan mata uang lokal. Indonesia dan Thailand pertama kali menerapkan kerja sama LCS pada Desember 2017. LCS diimplementasikan untuk mengurangi ketergantungan negara masing-masing terhadap penggunaan dolar AS dan meningkatkan volume perdagangan kedua negara. 

Perkembangan penerapan LCS itu menjadi salah satu topik di pertemuan bilateral Gubernur BI Perry Warjiyo dan Gubernur Bank of Thailand Veerathai ­Santiprabhob di Jakarta. “Pertemuan stra-tegis ini membahas perkembangan perekonomian kedua negara serta arah dan implementasi kebijakan bank sentral,” ujar Perry seperti dikutip dari Antara.

Ia mengatakan kedua bank sentral menekankan penting­nya optimalisasi manfaat perkembangan ekonomi dan keuangan digital dengan berbagai inovasi teknologi termasuk penerapan kode ­res­pons cepat (QR code) untuk mendo­rong pertumbuhan ekonomi. 

BI dan bank sentral Thailand juga tetap memitigasi potensi risiko yang mungkin terjadi dari berkembangnya sistem pembayaran, termasuk dari sisi stabilitas sistem keuangan serta antipencucian uang dan pencegahan pendanaan ­teroris. “Ke depan, kedua gubernur meneguhkan komitmen ­untuk memperkuat kerja sama sa-ling menguntungkan di antara kedua bank sentral, termasuk melanjutkan pertemuan bila­teral dalam tatar­an pimpinan bank sentral dan teknis,” kata Perry. (E-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya