Headline
Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.
Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.
PRESIDEN Direktur PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR), Ketut Budi Wijaya, menilai 2018 merupakan tahun yang penuh tantangan bagi sektor properti di Indonesia. Namun, pihaknya telah berhasil meningkatkan pendapatan perseroan selama 2018 sebesar 18% year on year (yoy) menjadi Rp12,5 triliun. "Dan pada saat bersamaan, EBITDA juga meningkat 42% yoy menjadi Rp3,1 triliun. Prioritas utama kami dalam enam bulan ke depan adalah untuk memperkuat arus kas dan neraca perseroan," kata Budi, ketika pengumuman hasil audit laporan keuangan konsolidasian 2018 di Jakarta, pekan lalu.
Disebutkan pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi mengalami kenaikan 42% menjadi Rp3,1 triliun. LPKR, jelasnya, berhasil meraih laba kotor sebesar Rp6 triliun, naik sebesar 26%, sedangkan laba bersih sebesar Rp695 miliar, naik 13%.
Baca Juga: Dua Saham Grup Lippo masih Sulit Bangkit
Ia juga menyebutkan, kontribusi terbesar terhadap pendapatan di 2018 masih dipegang dari pendapatan recurring 63%, sedangkan sisanya 37% dari sektor properti.
Lippo Karawaci berencana mengembangkan rumah sakit melalui anak usahanya setelah pada 2018 sukses di Lubuk Linggau (Sumatra Selatan), Jember (Jawa Timur), Semarang (Jawa Tengah), dan Palangka Raya (Kalimantan Tengah).
Saat ini Siloam Hospital telah mengelola 35 rumah sakit di 27 kota tersebar di seluruh Indonesia. Budi juga menyampaikan keberhasilan yang dicapai dari sektor usaha di bidang perhotelan yang berhasil meningkatkan pendapatan mencapai Rp451 miliar atau naik 21%. (RO/S-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved