Headline

Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.

Kredit Properti Tumbuh Didorong LTV dan Program Perumahan

MI
08/3/2019 10:20
Kredit Properti Tumbuh Didorong LTV dan Program Perumahan
(ANTARA/R. Rekotomo)

PERTUMBUHAN kredit properti 2019 akan terdorong oleh relaksasi kebijakan LTV dan program perumahan dari pemerintah. Di triwulan I 2019, kredit sektor properti belum banyak bergerak karena menanti pelaksanaan pemilihan presiden April mendatang. "Banyak faktor yang mendukung (pertumbuhan kredit properti), di antaranya relaksasi uang muka untuk KPR yang diambil BI akan terasa dampaknya," kata Direktur Utama Bank BTN Maryono saat berbincang dengan redaktur sejumlah media massa di Jakarta, Selasa (5/3).

Menurut Maryono, meski relaksasi di sektor perumahan sudah dikeluarkan sejak Juni 2015, Bank Indonesia masih fokus pada sisi demand. Dampaknya terhadap pertumbuhan sektor realestat baru dirasakan pada triwulan III 2018 setelah adanya relaksasi lanjutan BI di Juni 2018 dan OJK pada Agustus 2018 yang juga menyentuh sisi penawaran.

"Dorongan lain ialah rencana kebijakan Kementerian PU-Pera terkait dengan naik-nya batas gaji yang berhak menerima program subsidi bunga KPR," tambahnya.

Rancangan kebijakan yang disusun Kementerian PU-Pera dengan membuat kelonggaran batas gaji dari masyarakat yang berhak mendapatkan subsidi bunga KPR diprediksi memperluas penerima subsidi.

Baca Juga: Infrastruktur Ciptakan Pertumbuhan dengan Inflasi Rendah 

Maryono menegaskan BTN siap mendukung kebijakan pemerintah baik kemudahan dari sisi permintaan maupun sisi pasokan, misalnya lewat kerja sama dengan badan usaha lain. Seluruh rangkaian kebijakan dari pemerintah, diharapkan Maryono, bisa memangkas backlog perumahan yang angkanya masih di kisar-an 11,4 juta unit.

"Siapa pun presidennya pasti akan mengambil kebijakan terkait perumahan yang prorakyat karena itu termasuk tugas pemerintah untuk memberikan kehidupan yang layak bagi masyarakat," tandasnya.

Perbankan, lanjut dia, siap mendukung program kebijakan yang akan diambil pemerintah. Apalagi kebijakan tersebut juga disusun dengan mempertimbangkan faktor moneter, kemampuan APBN, dan daya beli masyarakat.

Berdasarkan catatan Bank BTN, selama dua kali pilpres, pertumbuhan kredit properti selalu melaju. Sebagai contoh, pada periode 2008-2013 penyaluran kredit perumahan BTN sebesar 13,9% dan pada periode 2014-2018 bergerak rata-rata di angka 22,6%. Selama dua kali pilpres, bisnis Bank BTN tidak terganggu, baik kredit maupun dana. (E-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : PKL
Berita Lainnya