Headline

Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.

Fokus

Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan

Harga Sawit tidak Perlu Tinggi

Andhika Prasetyo
06/3/2019 21:20
Harga Sawit tidak Perlu Tinggi
(ANTARA)

KETUA Umum Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI) mengatakan harga minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) tidak perlu tinggi.

Harga tinggi tidak akan signifikan membantu petani jika produktivitas yang dihasilkan masih rendah. Pasalnya, biaya yang mesti dikeluarkan untuk proses produksi juga terhitung besar sehingga margin yang didapat tidak akan bergerak banyak.

Baca juga: 30% CPO Diproyeksikan untuk Kebutuhan Energi Dalam Negeri

Maka dari itu, ketimbang memaksa harga sawit tinggi, Sahat mengimbau lebih baik pemerintah dan seluruh pelaku usaha bekerja sama berupaya mendorong peningkatan produktivitas di sektor hulu.

Saat ini, rata-rata produktivitas minyak kelapa sawit di Tanah Air baru berada di angka 4 ton per hektare (ha) per tahun. Padahal, jika dikembangkan dengan tepat, produktivitas bisa mencapai 8-10 ton per ha per tahun.

Jika berkeras menaikkan harga, alih-alih memberi keuntungan, itu malah berpotensi membuat para pembeli CPO berpaling ke minyak nabati lain seperti rapeseed dan biji bunga marahari. Jika itu terjadi, permintaan ekspor sawit akan berkurang karena dinilai tidak kompetitif.

"Tapi sayangnya seperti banyak yang tidak menyadari hal ini. Padahal harga tinggi itu keliru. Kalau produktivitas terus bertahan seperti sekarang, betul kata Presiden (Joko Widodo), mending tanam petai, singkong, cabai saja. Tapi kita semua tidak berpikir, malah ketawa-ketawa saja. Padahal negara sudah memberikan lahan, kalau sampai tidak produktif, yang berdosa itu yang mengelola," ucapnya.

Maka dari itu, diharapkan, pada 2025, sebanyak 70% dari 5,8 juta ha lahan petani sudah harus diremajakan demi mengejar angka produktivitas 20 ton per ha per tahun. (OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya