Headline
Gaikindo membeberkan penyusutan penjualan mobil di Tanah Air.
Gaikindo membeberkan penyusutan penjualan mobil di Tanah Air.
SEPANJANG dua bulan pertama 2019, ekspor produk pertanian yang disertifikasi Karantina Pertanian dan diberangkatkan melalui Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, tercatat mencapai Rp1,26 triliun.
Nilai sebanyak itu berasal dari beragam produk mulai buah-buahan, daun jeruk purut, bahkan petai dan juga jengkol.
Kepala Badan Karantina Pertanian Ali Jamil mengungkapkan kinerja yang cukup baik pada awal 2019 tidak terlepas dari percepatan sistem pelayanan yang dilakukan badan karantina.
"Sebagai salah satu tempat pengeluaran terbanyak, baik dari sisi jumlah dan jenis, penerapan percepatan layanan karantina berupa inline inspection dan prioritas harus diterapkan. Penguatan sistem perkarantinaan menjadi hal yang mutlak diterapkan guna mendorong percepatan ekspor," ujar Ali melalui keterangan resmi, Selasa (27/2).
Baca juga: Badan Karantina Cegah Penyebaran Penyakit Brucellosis pada Sapi
Pada Senin (26/2), Badan Karantina Pertanian melepas ekspor 10 produk. Beberapa di antara mereka adalah sarang burung walet sebanyak 623,5 kilogram (kg) dengan nilai Rp26,874 miliar, manggis 11,92 ton dengan nilai Rp487 juta dan rambutan 5,6 ton dengan nilai Rp204 juta.
Ali mengatakan ada juga beberapa komoditas pertanian yang mulai diminati negara-negara luar yakni petai, jengkol, dan ubi cilembu.
Pada kesempatan itu, volume petai yang dilepas sebesar 930 kg senilai Rp52 juta, jengkol sebanyak 610 kg dengan nilai Rp34 juta dan ubi cilembu 80 kg senilai Rp80 juta.
"Keseluruhan produk ekspor pertanian ini telah melewati proses karantina sesuai persyaratan negara tujuan ekspor, sehat dan aman dilalulintaskan," tandasnya. (OL-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved