Headline

Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.

Fokus

Penipuan online makin marak menjerat masyarakat.  

Investasi Penting untuk Generasi Milenial

Fetry Wuryasti
26/2/2019 21:09
Investasi Penting untuk Generasi Milenial
(ANTARA FOTO/Audy Alwi/foc/18.)

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), masyarakat dengan kelompok usia 16-30 tahun di Indonesia mencapai 64,3 juta jiwa. Namun, berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), dari jumlah tersebut yang memiliki investasi di pasar modal Indonesia (baik saham maupun reksa dana saham) hanya 1,6 juta jiwa.

Survei yang dilakukan IDN Research Institute bekerja sama dengan Alvara Research Center juga memiliki hasil yang menarik, yakni hanya 10,7% dari pendapatan yang ditabung oleh golongan milenial, sedangkan 51,1% pendapatan habis untuk kebutuhan bulanan.

"Ini memperlihatkan bahwa kesadaran berinvestasi di kalangan milenial masih belum terlalu besar,” ujar Head of Wealth Management & Client Growth Bank Commonwealth Ivan Jaya, hari ini, dalam acara diskusi di Jakarta, Selasa (26/2).

Ivan menjelaskan, menabung dan berinvestasi idealnya harus dilakukan sejak muda agar generasi muda dapat mewujudkan tujuan keuangannya di masa mendatang dan aman secara finansial ketika sudah tidak produktif lagi.

Baca juga: Investor Minta Jaminan Kepastian Investasi

Yang menarik, jika dilakukan sedari muda, investasi akan berkembang dengan hasil yang optimal dan tidak tergerus inflasi. Menurut Ivan, generasi milenial yang senang melakukan hobinya seperti traveling juga dapat berinvestasi karena saat ini investasi tidak lagi membutuhkan modal yang besar.

Meski demikian, dalam mewujudkan kemapanan finansial, generasi milenial perlu menerapkan prinsip keuangan di mana rencana jangka pendek atau jangka panjang dapat diprioritaskan jika dapat mengatur keuangan dengan baik. “Save first, then spend, not the other way around,” kata Ivan.

Ivan melanjutkan, idealnya dalam perencanaan keuangan ada tiga hal yang harus dipenuhi yakni dana darurat, asuransi, dan investasi. Ada beberapa prinsip keuangan yang dapat dilakukan dengan mudah, salah satunya adalah Prinsip 20:30:50.

Apa yang dia maksud, ialah alokasi 20% dari pendapatan untuk tabungan dan investasi (save), 30% untuk membayar cicilan dan hiburan (want), serta 50% untuk kebutuhan hidup sehari-hari (need).

Jika mendapatkan THR/Bonus nanti, sisihkan 20-30% untuk dana cadangan jika belum memiliki dana cadangan. "Jika disiplin dalam melakukan hal tersebut, kita dapat secara leluasa memenuhi rencana jangka pendek maupun jangka panjang,” jelas Ivan. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto
Berita Lainnya