Headline
Gaikindo membeberkan penyusutan penjualan mobil di Tanah Air.
Gaikindo membeberkan penyusutan penjualan mobil di Tanah Air.
PROVINSI Sulawesi Selatan (Sulsel) kembali melakukan ekspor 11 komoditi unggulannya ke delapan negara, senilai Rp241,73 miliar. Delapan negara tersebut adalah Malaysia, China, Jerman, Australia, Amerika Serikat, Kanada, Vietnam, dan Singapura.
Adapun komoditas yang diekspor, berupa 11 produk pertanian, seperti pisang, kernel, bungkil sawit, mete, cacao powder, lada putih, cocoa beans, cengkeh, sarang burung walet, dan kulit reptil phyton.
Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah, mengatakan kegiatan tersebut merupakan upaya dari karantina pemda, baik provinsi maupun kab/kota, yang bersatu padu, terus memberikan dukungan kepada seluruh petani di Sulsel.
Baca juga: Indonesia Desak India Turukan Bea Masuk Produk Sawit
"Ini menjadi sebuah niat yang mulia dari pemerintah, bahwa kita tidak hanya mengimpor, tapi kita juga menjadi negara eksportir. Ke depan, kita harus bisa bersaing dengan negara-negara penghasil yang utama. Jadi tidak ada alasan lagi untuk tidak meningkatkan ekspor kita," kata Nurdin di Pelabuhan Soekarno Hatta, Makassar, Sabtu (23/2).
Ia juga menjelaskan, beragam varietas unggulan berada di sentra produksi kakao di Kabupaten Luwu Timur, Luwu Utara, Luwu Wajo, Pinrang , Bone dan Sinjai. Sedangkan untuk komoditas kopi terdapat di kabupaten Tana Toraja dan Enrekang, sentra lada terdapat di Kabupaten Wajo dan Luwu, sentra produk kelapa sawit di kabupaten Luwu, Luwu Utara dan Luwu Timur.
"Tren peningkatan produksi pertanian ini merupakan kerja keras pemerintah pusat dan daerah, kerja kita bersama," lanjut Nurdin.
Karenanya, ia meminta pemda baik provinsi maupun kab/kota ini bersatu padu, ditambah lagi pintu keluarnya diberikan kemudahan oleh Dirut Pelindo yang menyiapkan seluruh dokumen-dokumen ekspor dengan sangat mudah
"Itu adalah dukungan karantina baik pertanian perikanan. Jadi tidak ada alasan lagi untuk kita tidak meningkatkan ekspor kita," seru Nurdin.
Sementara, Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan), Ali Jamil menambahkan sejak enam bulan terakhir, karantina sudah melakukan pendampingan di on farm guna memajukan ekspor di Sulsel.
"Jadi saat ini karantina bukan saja tugas untuk perlindungan terhadap hama penyakit hewan atau tumbuhan, tapi juga termasuk on farm dalam rangka membuat produk-produk kita punya daya saing," serunya. (OL-6)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved