Headline

Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.

Fokus

Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan

Harga Avtur Indonesia Lebih Murah Dibandingkan dengan Singapura

Cahya Mulyana
17/2/2019 08:00
Harga Avtur Indonesia Lebih Murah Dibandingkan dengan Singapura
(ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra)

HARGA avtur dalam negeri sudah murah jika dibandingkan dengan Singapura.

Itu menjadi semakin murah saat PT Pertamina (persero) menurunkan Rp250 per liter.

Sayangnya, komponen itu bukan penyebab utama harga tiket pesawat mahal.

"Patut diperhatikan bahwa pada harga semula Rp8.210 per liter harga avtur Pertamina di Bandara Soekarno-Hatta sudah lebih rendah sekitar 26% jika dibandingkan dengan harga avtur published rate di Bandara Changi Singapura yang terpantau per tanggal 15 Februari 2019 sekitar Rp10.769 per liter," terang pengamat industri Aviasi, Alvin Lie, kepada Media Indonesia, Sabtu (16/2).

PT Pertamina (persero) melakukan penyesuaian harga jual avtur yang berlaku pada Sabtu (16/2) mulai pukul 00.00 WIB.

Harga baru avtur itu sesuai dengan Keputusan Menteri ESDM No 17/2019 tentang Formula Harga Dasar dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis BBM Umum Jenis Avtur yang Disalurkan melalui depot pengisian pesawat udara.

Harga avtur (published rate) untuk Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng mengalami penurunan dari sebelumnya Rp8.210 per liter menjadi Rp7.960 per liter.

Harga ini lebih rendah sekitar 26% jika dibandingkan dengan harga avtur di Bandara Changi Singapura yang terpantau per tanggal 15 Februari 2019 sekitar Rp10.769 per liter.

Terlepas dari beberapa alasan tersebut, kata Alvin, harga avtur tidak banyak berpengaruh terhadap harga tiket jika dibandingkan dengan biaya sewa, perawatan pesawat yang menggunakan dolar, dan operasional lain.

Pasalnya, komponen biaya avtur dalam operasional penerbangan sekitar 40%. Ketika harga avtur turun 3%, total biaya operasional penerbangan turun 3% dari 40% atau sekitar 1.2%. "Maka, dampaknya terhadap harga tiket kurang lebih segitu," pungkasnya.

Menurut Media Communication Manager Pertamina Arya Dwi Paramita, Pertamina secara rutin melakukan evaluasi dan penyesuaian harga avtur secara periodik, yaitu sebanyak dua kali dalam sebulan.

Untuk periode 16 Februari 2019, harga avtur mengalami penurunan jika dibandingkan dengan periode sebelumnya.

"Pertamina berharap penurunan harga avtur ini juga merupakan bentuk dukungan Pertamina terhadap industri penerbangan nasional, yang diharapkan juga berdampak pada industri lainnya termasuk pariwisata," ujarnya.

Ketua Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Tulus Abadi, mengapresiasi penurunan harga avtur Pertamina. Namun, dampaknya tidak terlalu signifikan terhadap harga tiket. "Faktor tekanan terhadap kurs rupiah jauh lebih signifikan. Harga avtur ditentukan lama berdasar B to B antara Pertamina dan maskapai," jelas Tulus. (Cah/I-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya