Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
PEMERINTAH membuka opsi pemberian subsidi bagi angkutan logistik yang melewati Tol Trans-Jawa. Hal tersebut diungkapkan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) Basuki Hadomuljono usai bertemu seluruh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yang terlibat dalam pengoperasian Trans-Jawa.
"Ada beberapa opsi untuk menurunkan tarif, salah satunya dengan cara memberikan subsidi tunai," ujar Basuki saat ditemui di kantornya, Jakarta, Selasa (12/2).
Terkait skema, anggota Badan Pengatur Jalan Tol Kementerian PU-Pera Koentjahjo Pamboedi menjelaskan subsidi bisa diberikan kepada BUJT pengelola Trans-Jawa.
"Kalau hitungan BUJT itu misalnya tarif Jakarta-Surabaya untuk kendaraan golongan IV Rp1 juta, tapi asosiasi logistik minta Rp800 ribu, nanti sisanya, Rp200 ribu pemerintah yang bayar. Sederhananya begitu. Tapi ini hanya contoh saja, untuk angka, kami belum pasti," terang Koentjahjo.
Baca juga: Persoalan Trans-Jawa Bukan Tarif Semata
Pemerintah juga mengkaji skema subsidi silang antara tarif tol lama dengan tol baru di sepanjang Jawa.
Jika melihat kondisi di lapangan, memang terdapat kejomplangan tarif. Seperti Tol Jakarta-Cikampek yang hanya Rp200 per km dan ruas-ruas anyar di Trans-Jawa yang mencapai Rp1.000 per km.
Tetapi, lagi-lagi itu masih sebatas opsi. Pemerintah bersama Asosiasi Jalan Tol Indonesia masih akan terus menyaring berbagai pilihan yang ada untuk kemudian ditetapkan sebagai kebijakan yang tentunya memberikan keuntungan bagi semua pihak, mulai dari BUJT, angkutan logistik hingga masyarakat sebagai pengguna.(OL-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved