Headline

AS ikut campur, Iran menyatakan siap tutup Selat Hormuz.

Fokus

Tren kebakaran di Jakarta menunjukkan dinamika yang cukup signifikan.

Industri jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi 2018

Micom
07/2/2019 09:34
Industri jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi 2018
(Mi/PIUS ERLANGGA)

WAKIL Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) Arif Budimanta menilai kinerja perekonomian Indonesia berdasarkan lapangan usaha menunjukan pencapaian yang baik sepanjang 2018.

Arif menegaskan sektor industri masih mampu menjadi penopang perekonomian nasional dengan mencatatkan pertumbuhan 4,25% serta memberikan kontribusi sebesar 19,82% terhadap PDB 2018.

“Sektor Industri berkinerja baik kendati masih perlu dioptimalkan,” katanya.

Pernyataan Arif dilontarkan beberapa saat setelah Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data pertumbuhan ekonomi nasional 2018, Rabu (6/2).

BPS mencatat tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada periode 2018 tumbuh 5,17%. Sementara di kuartal IV-2018, pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,18%--atau lebih  baik dari kuartal ketiga sebelumnya yang sebesar 5,17%.

Baca juga: Ekonomi RI Tumbuh di Tengah Ketidakpastian

Pertumbuhan sebesar 5,17% pada 2018 juga menjadi pencapaian tertinggi pemerintahan Joko Widodo selama empat tahun terakhir. Pada 2015, pertumbuhan ekonomi 4,88% dan pada 2016 menjadi 5,03%. Pertumbuhan meningkat lagi di tahun 2017 menjadi 5,07%.

“Kita melihat, pengelolaan ekonomi oleh Presiden Joko Widodo kian hari kian membaik di tengah tekanan ekonomi global yang sangat berat dan terus membesar,” ujar Arif.

Arif juga menyoroti sejumlah sektor industri yang tumbuh double digit sepanjang 2018. Industri pengolahan tembakau naik 12,06%, industri tekstil dan pakaian jadi naik 10,82%, serta industri kulit, barang dari kulit, dan alas kaki berkembang 12,10%.

“Ketiga sektor industri ini menyerap tenaga kerja yang sangat besar dan banyak menggunakan bahan baku dalam negeri. Jadi ini akan memberikan dampak positif bagi perekonomian,” katanya.

Bahkan industri logam dasar mampu tumbuh 15,52% dan industri permesinan tumbuh 14,55%.

Arif menegaskan, nilai pertumbuhan yang terbilang besar itu akan efektif menunjang sector industri lainnya seperti otomotif, konstruksi, dan pembangunan infrastruktur.

“Ketika muncul data perdagangan otomotif naik 4,46%, kita boleh bersyukur karena komponen otomotif itu ditopang oleh industri logam dan mesin di dalam negeri."

Arif meyakini, sektor industri masih akan memberikan kinerja yang baik dan mampu menopang perekonomian Indonesia.

“Sektor konsumsi yang memberi kontribusi 58% terhadap PDB juga bisa lebih banyak menyerap hasil produk industry dalam negeri,”  katanya.

Masalahnya, 2019 adalah tahun pemilu sehingga sejumlah pengusaha mungkin akan sedikit berjaga-jaga. Kondisi ekonomi global juga masih penuh ketidakpastian.

Kendati begitu, Arif menyebutkan, BPS juga mencatat  bahwa nilai indeks tendensi bisnis (ITB) untuk tiga bulan ke depan masih sebesar 103,54.

“Indeks yang di atas nilai 100 mencerminkan keyakinan pebisnis bahwa kondisi akan lebih baik dibandingkan kuartal sebelumnya. Inilah momentum untuk optimalisasi sector industri,” tandasnya. (RO/OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya