Headline
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia
MALAM itu, sekitar pukul 18.00 WIB, langit sudah pekat menyelimuti Dusun Bambangan
NILAI tukar rupiah terus menguat menembus 14.000 dan berada pada level 13.940 per dolar AS di Minggu (3/2).
Setelah mengalami penguatan hingga menembus di bawah 14.000, Direktur Riset Center of Reform on Economics (Core) Piter Abdullah Redjalam memproyeksikan dalam sepekan mendatang rupiah berpotensi melanjutkan penguatan.
Sebab, dari kondisi global yang masih mengindikasikan pelemahan ini, mendorong arus modal masuk ke pasar keuangan Indonesia yang menawarkan imbal hasil atau return tinggi dan harga yang masih relatif murah.
Baca juga: Inflasi Terjaga, Rupiah Perkasa
Keputusan bank sentral AS (The Fed) menahan suku bunga dibaca oleh pasar untuk cenderung dovish (melonggar). Kondisi ini diperkuat oleh shutdown pemerintahan AS yang semakin meyakinkan investor untuk memindahkan investasinya ke emerging market termasuk Indonesia.
"Derasnya arus modal asing mendorong penguatan indeks dan juga nilai tukar rupiah," ujar Piter saat dihubungi, Minggu (3/2).
Faktor yang perlu diwaspadai adalah kemungkinan investor take profit menimbang penguatan sudah cukup panjang. Tapi ia menilai tren masih akan mengarah ke penguatan.
"Selain didorong oleh derasnya arus modal asing, saya sedikit meyakini penguatan indeks harga saham gabungan (IHSG) juga dpengaruhi oleh keyakinan investor bahwa pemilu akan berjalan lancar dan damai," tukas Piter. (OL-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved