Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
PENGAMAT transportasi dari Universitas Soegijapranata Semarang, Djoko Setijawarno menyarankan lebih baik pemerintah membangun jalur khusus bus di jalan tol ketimbang membuat lajur khusus sepeda motor di jalan bebas hambatan.
Dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Sabtu (2/2), Djoko mempertimbangkan pemberian fasilitas khusus bagi angkutan umum massal lebih bisa membangun budaya naik kendaraan umum.
Jika ingin memberikan fasilitas infrastruktur yang mewah kepada rakyat,berikanlah kepada pengguna bus yang sifatnya angkutan massal.
Jalur khusus bus lebih baik dari pada jalur khusus motor di jalan tol. Lebih aman dan selamat serta memberi manfaat kenyamanan ke publik pengguna angkutan umum," katanya.
Djoko tidak sependapat dengan ide tentang peembuatan jalur khusus sepeda motor di jalan tol karena faktor keselamatan.
Baca juga : 4 Alasan Dukungan Sepeda Motor Masuk Tol
Terlabih sepeda motor merupakan penyumbang angka kecelakaan terbesar yakni sekira 80% lebih.
Menurut dia pembuatan jalur khusus sepeda motor di jalan tol bertentangan dengan Pasal 38 PP 15 tahun 2005 tentang Jalan Tol yang hanya diperuntukkan pengguna jalan yang menggunakan kendaraan roda empat atau lebih.
"Lebih bijak jika DPR mengusulkam Program Transportasi Umum sebagai Program Strategis Nasional," ujarnya.
Sebelumnya, Ketua DPR RI Bambang Soesatyo mengusulkan kepada pemerintah untuk menyediakan jalur khusus sepeda motor di jalan tol.
Ia beralasan penyediaan jalur tol agar seluruh masyarakat merasakan hasil pembangunan infrastruktur secara merata, termasuk pengendara sepeda motor. (Ant/OL-8)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved