Headline
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
MENTERI Perdagangan Enggartiasto Lukita melepas ekspor produk 300 ton baja struktur ke Sri Lanka dan 400 ton plat baja ke Australia hasil produksi PT Gunung Raja Paksi (GRP) Tbk.
Ia sangat mengapresiasi kinerja PT GRP yang sukses melaksanakan ekspor pertama dalam tahun ini karena menjadi pelecut semangat dalam memacu industri dalam negeri dan ekspor.
“Ekspor baja PT. GRP merupakan sebuah momentum yang sangat luar biasa. Ini dapat menjadi katalis yang sangat penting, untuk tidak saja mendorong pertumbuhan industri domestik, namun juga untuk terus menangkap peluang pasar global dan meningkatkan ekspor nasional,” teganya usai melepas ekspor tersebut di Cikarang Barat, Bekasi, Jawa Barat. Kamis (31/01).
Enggar mengatakan besi dan baja merupakan komoditas yang sangat penting bagi pembangunan suatu bangsa. Besi dan baja merupakan bahan yang dipakai dalam berbagai industri karena sifat-sifatnya yang bervariasi dan fleksibel, mulai dari industri konstruksi dan bangunan, otomotif, sampai dengan peralatan dapur dan rumah tangga.
“Kinerja ekspor Indonesia perlahan mulai menunjukkan performa yang cukup baik, dan Kemendag terus melakukan penyesuaian berbagai kebijakan dan regulasi,” ujarnya.
Total ekspor Indonesia pada 2018 mengalami kenaikan dari USD 168,82 miliar pada 2017 menjadi USD 180,06 miliar pada 2018 atau naik sebesar 6,65 persen; sedangkan ekspor nonmigas mencapai USD 162,65 miliar atau naik sebesar 6,25 persen.
Baca juga : Mendag Lepas Ekspor 700 Ton Baja ke Sri Lanka dan Australia
Adapun untuk ekspor besi dan baja Indonesia pada 2018 mengalami kenaikan yang cukup tajam dari USD 3,33 miliar pada 2017 menjadi USD 5,75 miliar pada 2018 atau naik sebesar 72,40 persen.
Sebagai salah satu perusahaan nasional berorientasi ekspor, saat ini PT GRP telah mengekspor produknya ke berbagai negara di dunia. Enggar menegaskan, kebijakan yang bertujuan mendorong pertumbuhan industri dalam negeri dan daya saing produk ekspor Indonesia tidak dapat berdiri sendiri tanpa adanya peran aktif para pelaku usaha untuk terus berkomitmen mengembangkan usahanya dan mendukung perekonomian nasional.
Oleh karena itu, kata dia, pemerintah terus mendorong agar PT GRP dapat meningkatkan kontribusinya dalam perdagangan global dengan mengembangkan pasar tujuan ekspor ke negara lain, diantaranya ke Amerika Serikat, terutama setelah ditandatanganinya nota kesepahaman (MoU) antara Hanwa American Corp dengan Gunung Steel Group untuk ekspor baja batangan sebanyak 50.000 MT.
Ia mengatakan perusahaan seperti PT GRP merupakan mitra penting pemerintah dalam mendorong pertumbuhan perekonomian Indonesia, khususnya sebagai mitra yang mendukung kebijakan perdagangan luar negeri di sektor riil yang terus bergerak untuk mendorong ekspor.
Berbagai upaya Kemendag dalam meningkatkan daya saing dan pangsa pasar ekspor produk Indonesia yaitu diversifikasi pasar dengan membidik pasar nontradisional seperti Afrika, Asia Selatan, Timur Tengah, Eurasia, dan Amerika Latin melalui negosiasi dan inisiasi perjanjian perdagangan bebas serta kegiatan promosi yang berkelanjutan.
"Selain itu, dengan melakukan pengamanan perdagangan, baik di dalam dan di luar negeri dan memfasilitasi perdagangan melalui kebijakan penyederhanaan perizinan perdagangan, serta pembinaan produk dan SDM ekspor," pungkasnya.
CEO PT GRP, Alouisius Maseimilian, mengungkapkan, pihaknyha optimistis kinerja perusahaan dapat terus meningkat, terutama didukung dengan akan beroperasinya fasilitas blast furnace di semester kedua 2019.
Dengan fasilitas terbaru ini, perusahaan memiliki kemampuan meningkatkan kapasitas produksi bahan baku utama berupa slab yang dihasilkan dari penyerapan sumber bijih besi lokal dan mengurangi biaya produksi.
“Fasilitas ini merupakan upaya perusahaan untuk mampu memenuhi kebutuhan baja nasional yang terus meningkat setiap tahunnya, serta membuka peluang penjualan lebih banyak lagi di mancanegara. Peningkatan kemampuan tersebut tentunya berkat dukungan pemerintah, terutama Kemendag, yang membantu mengatasi hambatan perdagangan ekspor melalui berbagai regulasi,” tutupnya. (OL=8)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved