Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

2019, Ekonomi Indonesia Bisa di Atas 5%

Nur Aivanni
22/1/2019 14:13
2019, Ekonomi Indonesia Bisa di Atas 5%
(ANTARA FOTO/Reno Esnir)

MENTERI Keuangan Sri Mulyani optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia akan tetap berada di atas 5% tahun ini. Menurut dia, tekanan terhadap ekonomi Indonesia tidak akan seberat tahun lalu.

Hal itu terlihat dari pernyataan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) yang akan menahan kenaikan suku bunga acuannya. "Itu bagus untuk kita, kita tidak akan menghadapi tekanan seperti 2018," katanya dalam sebuah diskusi di Jakarta, Selasa (22/1).

Selain itu, arus modal pun sudah mulai kembali normal sejak akhir 2018 kemarin. Sri Mulyani berharap itu dapat tetap terjaga di tahun 2019 ini. Tak hanya itu, harga minyak pun sudah turun ke level sekitar 50 dolar AS per barel.

Baca juga: Laju Pertumbuhan Ekonomi Tiongkok Semakin Melambat

Dari sisi fiskal, pemerintah juga terus mendorong pemberian fasilitas insentif pajak. Pemberian instrumen insentif tersebut dilakukan untuk menggerakkan sektor riil. "Sehingga pertumbuhan akan tetap di atas 5%," katanya.

Pada kesempatan yang sama, Ekonom Chatib Basri pun sependapat dengan pernyataan Sri Mulyani terkait arus modal yang mulai masuk ke emerging market, termasuk Indonesia. Dengan begitu, Rupiah dan pasar keuangan diharapkan akan stabil.

Kendati demikian, ia meminta kepada pemerintah agar berhati-hati terkait dengan harga beberapa komoditas yang menurun, seperti kelapa sawit, karet dan batu bara. Penurunan harga tersebut bisa berpengaruh terhadap ekspor komoditas tersebut.

Penurunan harga juga akan berdampak pada penerimaan negara dan masyarakat yang hidup dari perkebunan komoditas tersebut. "Itu akan terkena, maka antisipasi kebijakan untuk membuat daya beli mereka bisa tetap dijaga penting. PKH itu langkah yang tepat," pungkasnya. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik