Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Rapim Ditjen Pajak Jangan Jadi Formalitas

Irene Harty
10/1/2016 00:00
 Rapim Ditjen Pajak Jangan Jadi Formalitas
(ANTARA/Andika Wahyu)
Direktorat Jenderal Pajak bakal menyelenggarakan Rapat Pimpinan pada 11-12 Januari 2016 sebagai sarana evaluasi, koordinasi, dan konsolidasi. Direktur Eksekutif Center for Indonesia Taxation Analysis (CITA), Yustinus Prastowo mengharapkan Rapim kali ini bukan sekadar formalitas.

"Rapim tidak sekedar menjadi formalitas yang rutin dan bercitarasa hambar, melainkan momentum konsolidasi kekuatan yang penuh spirit dan greget demi pencapaian target dan tujuan yang lebih besar," ungkapnya lewat keterangan resmi, Minggu (10/1).

Rapim DJP dapat menyentuh dimensi terdalam dan substansial yaitu evaluasi, koordinasi dan konsolidasi internal agar lebih solid, memiliki kesamaan visi, perumusan misi yang jelas, peneguhan kepemimpinan yang mengayomi dan bertanggung jawab.

Selain itu kepastian kebijakan kepegawaian dan remunerasi pegawai serta penyusunan peta jalan kebijakan dan strategi 2016 yang baik juga dapat disepakati. Meski masih ada perlambatan sepanjang tahun lalu, pajak sebagai isu penting memerlukan paradigma baru agar reformasi perpajakan dari kebijakan, peraturan, dan administrasi untuk mencapai target lebih baik.

"Pada 2016 adalah momentum untuk melakukan konsolidasi dan koordinasi fiskal yang tidak boleh disia-siakan dan diharapkan meningkatkan partisipasi publik yang semakin besar," sahut Yustinus. Isu penting yang perlu diselesaikan seperti transformasi kelembagaan (otonomi Otoritas Perpajakan), revisi UU Perpajakan (khususnya UU KUP dan UU PPh), pelaksanaan pengampunan pajak, Tahun Penegakan Hukum, dan pelibatan aktif para pemangku kepentingan.

Tahun Anggaran 2015 dengan segenap tantangannya dapat dilewati. Kinerja penerimaan perpajakan 2015 masih cukup baik di tengah perlambatan ekonomi dan keterbatasan kapasitas. Meski demikian Tahun 2016 kita akan menghadapi tantangan yang lebih besar karena Indonesia harus melakukan pemulihan ekonomi, mengoptimalkan penerimaan negara, dan melanjutkan pembangunan bagi kesejahteraan rakyat.

"Kami juga menyayangkan tindakan pihak tak bertanggung jawab yang menyebarluaskan informasi sesat soal data kebenaran pajak," lanjutnya. Informasi spekulatif hanya dapat memperkeruh suasana.

Berkenaan dengan pemilihan Direktur Jenderal Pajak definitif, Yustinus mengharapkan semua pihak menahan diri untuk tidak melakukan politisasi dan intrik yang justru akan merugikan kepentingan organisasi. CITA mempercayakan sepenuhnya kepada Menteri Keuangan untuk mengusulkan kandidat-kandidat terbaik dari internal Kementerian Keuangan yang setidaknya memenuhi kriteria berkinerja baik, memiliki kepemimpinan teruji, dan berintegritas.

Yustinus berharap Presiden Joko Widodo dapat segera menunjuk dirjen pajak definitif agar jajaran DJP dapat segera bekerja memenuhi target 2016. Apapun keputusan yang diambil, Dirjen Pajak nantinya akan didukung agar berhasil. (Q-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Admin
Berita Lainnya