Headline

Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.

Fokus

Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.

Bukit Asam Bangun Pembangkit Listrik

Wibowo
08/1/2016 00:00
Bukit Asam Bangun Pembangkit Listrik
(Dok MI)
PT Bukit Asam (persero) Tbk akan membangun pembangkit listrik berkapasitas 2x40 MegaWatt (MW) senilai Rp2,08 triliun (US$150 juta) di Buli, Halmahera Timur, Maluku Utara. Fasilitas itu untuk memasok listrik ke pabrik peleburan feronikel.

Direktur Utama PTBA Milawarma mengatakan pembangkit listrik berkapasitas 2x40 MW itu menggunakan batu bara sebagai bahan baku. Sedangkan bahan bakar diesel menjadi cadangan. Kedua komponen itu menjadi prasyarat karena pasokan listrik ke pabrik peleburuan feronikel harus stabil.

"Tidak boleh naik turun aliran," ujarnya di sela-sela acara nota kesepahaman (momerandum of understanding/MoU) sinergi dan penyatuan kekuatan BUMN Pertambangan, MOU antara PT Antam (persero) Tbk dengan PT PT Bukit Asam (persero) Tbk tentang pasokan tenaga listrik ke pabrik peleburan feronikel di Halmahera Timur dan Kick Off Konsolidasi BUMN Pertambangan di Auditorium Lantai 21 Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (8/1).

Pelaksanaan pembangunan pembangkit listrik itu di semester kedua tahun 2016. Dengan jangka waktu konstruksi selama dua tahun. "Desember 2018 sudah 'jalan' listriknya," ungkapnya.

Milawarman menuturkan pembangkit listrik berkapasitas 2x40 MW itu akan memasok tenaga listrik ke pabrik peleburan feronikel secara keseluruhan.

Adapun pembangunan pembangkit listrik berkapasitas 2x40 MW berlokasi di di Buli, Halmahera Timur, Maluku Utara.

Ia menambahkan kapasitas pembangkit listrik tahap pertama itu akan meningkat hingga 600 MW bila tahapan produksi sudah stainless steel (<>baja tahan karat<>).

Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, kebutuhan batu bara dengan kalori antara 4.000-4.500 mencapai tiga juta.

Sementara itu, Direktur Utama Antam Tedy Badrujaman menambahkan perusahaan berkode emiten ANTM itu bisa berkonsentrasi mengerjakan proyek feronikel senilai US$1,6 miliar dengan kapasitas produksi 27.000 ton Ni per tahun di Buli, Halmahera Timur, Maluku Utara. Setelah PTBA membangun pembangkit untuk memasok listrik.

Ia menuturkan pendanaan pembangkit listrik akan memanfaatkan fasilitas pinjaman dari perbankan badan usaha milik negeri dan luar negeri.(Q-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Admin
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik