Headline
Karhutla berulang terjadi di area konsesi yang sama.
Karhutla berulang terjadi di area konsesi yang sama.
Angka penduduk miskin Maret 2025 adalah yang terendah sepanjang sejarah.
PAKAR Strategi Suku Bunga DBS Group Eugene Leow memandang kinerja suku bunga obligasi jangka pendek pemerintah Indonesia akan mengalami bullish (menguat).
"Kami berpendapat bahwa obligasi pemerintah Indonesia bertenor lebih pendek (fixed tiga tahun) akan mempertahankan kinerja baik dalam beberapa bulan ke depan," ujar Leow melalui rilis yang diterima, Sabtu (19/1).
Hal itu sebagian besar didasarkan atas kembalinya minat pasar berkembang setelah penjualan besar-besaran pada 2018.
Hal itu mengingat The Fed kemungkinan kurang agresif pada tahun ini, dengam hanya dua kali kenaikan dibandingkan dengan empat kenaikan pada 2018.
Mereka menduga Bank Indonesia (BI) akan bisa mempertahankan suku bunga sepanjang sisa tahun, mendukung aset pendapatan tetap.
Baca juga: BI: Wajar Bunga Deposito Naik Cepat
"Ada beberapa tanda awal, yang menunjukkan perbaikan likuiditas. Jibor bertenor 3 bulan (7,42%) dan imbal hasil obligasi pemerintah Indonesia berjangka waktu satu tahun cenderung lebih rendah selama seminggu terakhir dan kami menduga banyak yang harus dilakukan jika selera terhadap risiko (risk appetite) bertahan," imbuh Leow
Terutama mengingat rentang suku bunga dalam transaksi pasar uang antarbank (Jibor) berjangka waktu 3 bulan dan tingkat suku bunga acuan BI (7D repo) berada di angka 142bps. Sehingga rentang masih relatif besar.
"Masih ada kemungkinan untuk penurunan rentang sebesar 20-40bps," katanya.
Sejauh ini, kenaikan suku bunga rupiah sebagian besar terbatas pada tenor sangat singkat. Seharusnya ini berimbas ke segmen bertenor 2 dan 3 tahun dalam minggu-minggu mendatang.
"Kami berpendapat, obligasi tenor 3 tahun sangat menarik," tukas Leow. (OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved