Headline

Karhutla berulang terjadi di area konsesi yang sama.

Fokus

Angka penduduk miskin Maret 2025 adalah yang terendah sepanjang sejarah.

BI Pertahankan Bunga Acuan Seiring Langkah The Fed

Fetry Wuryasti
18/1/2019 08:00
BI Pertahankan Bunga Acuan Seiring Langkah The Fed
(ANTARA FOTO/Galih Pradipta)

SEPERTI yang telah diperkirakan sebelumnya, Bank Indonesia (BI) membiarkan suku bunga acuan BI tidak berubah di posisi 6% pada Januari setelah naik 175 basis poin sejak Mei 2018.

Keputusan BI mempertahankan tingkat suku bunga itu dinilai mengacu pada langkah Bank Sentral AS atau Federal Reserve yang juga mengambil jeda pada kenaikan suku bunga tahun ini.

Gubernur BI Perry Warjiyo menyatakan suku bunga acuan telah hampir mencapai puncaknya.

Kemiringan dovish siap untuk memicu spekulasi bank sentral mengadopsi siklus mendaki atau kenaikan suku bunga yang kurang agresif tahun ini," ujar Analis FXTM Lukman Otunuga, Kamis (17/1).

Sementara itu, tingkat inflasi yang stabil dan tanda-tanda lebih lanjut dari rupiah yang berkinerja lebih baik dinilai dapat mendorong BI untuk mempertahankan status quo pada tingkat suku bunga, tetapi pintu tetap terbuka untuk kebijakan lebih lanjut jika diperlukan.

"Setelah melihat gambaran teknis, rupiah Indonesia telah terdepresiasi terhadap dolar hari ini dengan harga diperdagangkan sekitar 14.190 ditutup, Kamis (17/1), melemah 0,45%. Breakout di atas 14.200 terlihat membuka jalan menuju 14.270," tutup Otunuga.

Rapat Dewan Gubernur BI pada 16-17 Januari 2019 memutuskan untuk mempertahankan BI 7-day reverse repo rate 6,00%, suku bunga deposit facility 5,25%, dan suku bunga lending facility 6,75%.

Ini kedua kalinya BI menahan penaikan suku bunga setelah penaikan terakhir pada November 2018.

Keputusan BI mempertahankan suku bunga kebijakan itu konsisten dengan upaya bersama pemerintah untuk menurunkan defisit transaksi berjalan sesuai dengan target 2019 yang ditekan pada 2,5% terhadap PDB, mempertahankan daya tarik aset keuangan domestik, dan menjaga stabilitas sistem keuangan.

Gubernur BI Perry Warjiyo menegaskan BI akan tetap melakukan operasi moneter di pasar rupiah dan valas untuk menjaga stabilitas sistem keuangan.

"BI akan melanjutkan bauran kebijakan dan memperkuat koordinasi dengan pemerintah untuk terus memperkuat ketahanan eksternal dan menjaga stabilitas," kata Perry Warjiyo, kemarin.

Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Mirza Adityaswara menambahkan, perubahan kebijakan moneter AS dari perkiraan penaikan suku bunga acuan tiga kali lantas melandai menjadi dua kali.

Pasar pun berekspektasi penaikan Fed Fund rate 2019 hanya akan satu kali atau tidak sama sekali. (Try/X-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya