Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
PENGGUNA jasa angkutan udara selama perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) untuk penerbangan internasional naik sebesar 13,92%. Sejak 20 Desember 2018 hingga 1 Januari 2019, dari kegiatan penerbangan internasional yang dipantau pada 7 bandara tercatat jumlah keberangkatan penumpang mencapai 671.485 penumpang.
“Jumlah penumpang berangkat luar negeri ini lebih tinggi 13,92 persen dibandingkan tahun lalu pada periode yang sama pada angka 589.450 penumpang. Jumlah penerbangan yang melayani keberangkatan tersebut mencapai 3.829 penerbangan, naik 8,50 persen dibanding tahun lalu yang hanya 3.529 penerbangan”, jelas Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Polana B. Pramesti dalam keterangan resmi. Rabu (2/1)
Polana menuturkan jumlah penerbangan internasional tertinggi terjadi pada 28 Desember 2018 sebesar 7,12 % dengan total 301 penerbangan. Sedangkan penumpang berangkat luar negeri tertinggi terjadi pada 23 Desember 2018 yang mencapai 56.435 penumpang atau naik 24,32 % dibanding waktu yang sama pada 2017.
Ke-7 bandara yang dipantau tersebut adalah Bandara Soekarno - Hatta - Jakarta (CGK), Kualanamu Internasional - Medan, I Gusti Ngurah Rai - Denpasar, Juanda - Surabaya, Sultan Hasanuddin - Makassar, Adisutjipto – Yogyakartadan Husein Sastranegara – Bandung.
Sedangkan dari penerbangan domestik di 35 bandara domestik yang dipantau dari 20 Desember 2018-1 Januari 201, tercatat total pesawat berangkat sebesar 26.641 penerbangan, sedangkan tahun lalu tercatat 28.734 penerbangan, dengan total penumpang yang diangkut sebesar 3.278.453 penumpang, sedangkan tahun lalu sebesar 3.787.218 penumpang atau mengalami penurunan sebesar 13,43%.
Meskipun terjadi penurunan jumlah penumpang domestik yang diangkut pada 35 bandar udara yang dipantau, Bandara Ngurah Rai Denpasar, Bali mengalami kenaikan jumlah penumpang berangkat sebesar 204.152 orang penumpang atau sebesar 3,46 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Untuk jumlah pergerakan pesawat luar negeri Nataru di Bandara Ngurah Rai pun naik sebesar 24,72 persen demikian pula jumlah penumpang yang diangkut juga mengalami lonjakan sebesar 54,01 % dibandingkan dengan periode Nataru tahun yang lalu.
Baca juga : Sampah Depok Naik 200 Ton di Malam Tahun Baru
“Dengan demikian, secara keseluruhan penumpang yang berangkat pada masa Nataru dari 20 Desember 2018 sampai dengan 1 Januari 2019 mengalami penurunan sebesar 9,75 %. Bila sebelumnya mencapai 4.376.668 penumpang, masa Nataru pada periode yang sama tahun ini hanya mencapai 3.949.936 penumpang” rinci Polana.
Ia menambahkan jumlah pergerakan pesawat pun mengalami penurunan 5,56 persen dari 32.263 keberangkatan menjadi 30.470 keberangkatan pesawat.
Selama masa angkutan udara Nataru, terdapat 3 Bandara yang menambah jam operasionalnya hingga menjadi 24 jam, yaitu Bandara Ngurah Rai di Bali, Bandara Juanda di Surabaya dan Bandara Sam Ratulangi di Manado.
“Dari laporan Posko Terpadu Angkutan Udara Ditjen Perhubungan Udara tersebut, hingga 1 Januari 2019, tidak ada permasalahan yang berarti terkait operasional angkutan udara di semua bandara yang dipantau meskipun saat ini Anak Gunung Krakatau tengah aktif mengeluarkan abu vulkanik dan erupsi Gunung Dukono di Maluku”, ungkap Polana.
Polana mengapresiasi jalannya angkutan udara yang hingga saat ini tidak menemui kendala yang berarti. Ia mengapresiasi semua penyelenggara penerbangan baik jajaran Otoritas Bandar Udara, pengelola bandara, maskapai penerbangan dan penyelenggara navigasi penerbangan atas kelancaran operasional penerbangan tersebut.
Ia juga menghimbau seluruh stakeholder penerbangan agar tetap fokus dan bekerja keras dalam menciptakan keselamatan, keamanan dan kenyamanan dalam penerbangan. Polana mengingatkan untuk mengantisipasi cuaca yang sewaktu waktu dapat berubah mengingat pada periode Desember – Januari diprediksi akan menjadi puncak dari musim penghujan. Untuk itu Polana juga menghimbau pada para penumpang untuk bersabar jika terjadi keterlambatan penerbangan akibat cuaca yang tidak mendukung.
“Kami sudah instruksikan agar penerbangan selalu dalam koridor keselamatan, keamanan dan kenyamanan sesuai ketentuan. Jadi penyelenggara penerbangan harus menaati dan melayani penumpang dengan sebaik-baiknya, berihak penumpang bila terjadi keterlambatan sesuai aturan yang berlaku,” pungkasnya. (OL-8)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved